INFO NASIONAL – Memperingati 80 tahun kemerdekaan Indonesia, PT Hutama Karya (Persero) meneguhkan komitmennya mendukung ketahanan pangan nasional melalui pembangunan infrastruktur sumber daya air. Sejak 2013 hingga 2025, perusahaan menggarap 42 proyek strategis yang terdiri atas 19 jaringan irigasi dan 23 bendungan, sebagian telah beroperasi dan sisanya dalam tahap konstruksi.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyampaikan bahwa pembangunan bendungan dan irigasi menjadi kontribusi nyata perusahaan dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
“Kami terus berkontribusi membangun infrastruktur sumber daya air yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional. Dari Sabang sampai Merauke, proyek ini mampu mengairi lebih dari 125 ribu hektare lahan pertanian sehingga petani dapat meningkatkan produktivitas hingga tiga kali masa tanam dalam setahun,” ujarnya. Selain itu, proyek-proyek tersebut menyerap lebih dari 4.800 tenaga kerja dan memberi dampak sosial-ekonomi positif di berbagai wilayah.
Sejumlah proyek unggulan menunjukkan kontribusi besar bagi masyarakat. Bendungan Leuwikeris di Jawa Barat memiliki kapasitas 845 juta meter kubik yang mampu mengairi 11.216 hektare lahan pertanian sekaligus berfungsi sebagai pengendali banjir dan penyedia air baku.
Di Jawa Timur, Bendungan Semantok dengan kapasitas 32,09 juta meter kubik dilengkapi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, menjadi inovasi dalam pemanfaatan energi terbarukan. Sementara itu, Bendungan Meninting di Lombok Barat menghadirkan teknologi konstruksi modern dengan kapasitas 12,18 juta meter kubik.
Pada sektor irigasi, Jaringan Irigasi Rawa di Kapuas, Kalimantan Tengah, yang mendukung program Food Estate, kini melayani 43.503 hektare lahan pertanian.
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, Hutama Karya masih menyelesaikan sejumlah proyek strategis. Bendungan Way Apu Paket 2 di Maluku akan mengairi 10.562 hektare lahan pertanian dan memasok listrik bagi lebih dari 25.000 rumah.
Bendungan Bulango Ulu di Gorontalo akan menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia dengan layanan irigasi 4.950 hektare. Di Sumatera Selatan, Bendungan Tiga Dihaji akan menjadi bendungan pertama di provinsi tersebut yang melayani 25.000 hektare lahan sekaligus menyuplai listrik 40 megawatt.
Komitmen Hutama Karya juga tercermin dalam inovasi teknologi dan keberlanjutan. Perusahaan menggunakan pemetaan drone, sistem Project Management Information System (PMIS), hingga metode green construction seperti hydroseeding untuk mengurangi jejak karbon. Infrastruktur ini tidak hanya mendukung produktivitas pertanian, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru melalui perikanan darat, wisata air, hingga usaha kecil menengah di sekitar bendungan.
“Jika rampung, sejumlah proyek ketahanan pangan yang sedang dibangun akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, mulai dari mengairi lebih dari 41 ribu hektare daerah irigasi, mereduksi banjir, hingga menyediakan energi terbarukan yang dapat menerangi lebih dari 55 ribu rumah di Maluku, Gorontalo, hingga Sumatera Selatan,” tutup Adjib.
Hutama Karya berkomitmen terus mendukung pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada ketahanan pangan, konektivitas, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan kontribusi ini, perusahaan ikut mewujudkan target pemerintah bahwa dari 7,2 juta hektare lahan irigasi teknis dapat menghasilkan 89 persen produksi padi nasional dengan pertumbuhan produksi mencapai 6,64 persen.(*)