Jakarta (ANTARA) - Mengelola keuangan sering menjadi tantangan bagi banyak orang, apalagi di tengah gaya hidup modern yang serba cepat dan konsumtif. Namun, ternyata kita bisa meneladani cara mengatur keuangan yang praktis dan bijak, langsung dari contoh Rasulullah SAW, agar keuangan stabil, meningkat, dan tidak boros.
Dari mengutamakan kebutuhan pokok, hingga hindari utang yang tidak perlu, cara beliau mengelola harta memberikan panduan yang relevan hingga kini. Dengan memahami dan menerapkan prinsip ini, Anda bisa mengatur keuangan dengan lebih disiplin, menabung lebih efektif, dan tetap seimbang antara kebutuhan dunia dan kewajiban spiritual.
Berikut ini adalah cara mengatur keuangan dari contoh Rasulullah SAW, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Baca juga: Gaji Rp3 juta, ini cara tepat atur keuangan keluarga
Cara mengatur keuangan dari Rasulullah yang praktis dan tidak boros
1. Utamakan kebutuhan pokok
Rasulullah SAW selalu menekankan pentingnya memprioritaskan kebutuhan dasar sebelum hal-hal lain. Dalam Islam, kebutuhan pokok mencakup makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
Anda bisa meneladani prinsip ini dengan membuat daftar belanja atau rencana keuangan bulanan yang fokus pada hal-hal penting, seperti bahan makanan, tagihan listrik, dan biaya rumah tangga. Hindari tergoda membeli barang yang tidak terlalu diperlukan, meski sedang ada diskon atau tren baru, agar keuangan tetap stabil.
2. Hidup dengan sederhana
Kesederhanaan adalah salah satu teladan utama Rasulullah SAW. Meskipun beliau seorang pemimpin dengan akses luas terhadap berbagai sumber daya, beliau tetap memilih hidup secukupnya, tidak berlebihan, dan memanfaatkan harta untuk hal-hal yang penting.
Hadis beliau menegaskan:
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ
Artinya: “Jadilah kamu di dunia ini seperti orang asing atau orang yang sedang dalam perjalanan.” (HR. Bukhari).
Pesan ini mengingatkan kita bahwa dunia bersifat sementara, sehingga tidak perlu terlalu terpaku pada harta benda. Hidup sederhana membantu menjaga hati agar tidak terikat pada materi.
Baca juga: 9 cara tepat atur keuangan gaji 5 juta secara efektif
3. Hindari boros dan prioritaskan menabung
Rasulullah SAW mengajarkan agar tidak menghamburkan harta secara sembarangan. Menabung menjadi cara efektif untuk mengendalikan pengeluaran, mendahulukan kebutuhan penting, dan mengurangi kebiasaan boros.
4. Membuat anggaran terencana
Menyusun anggaran yang terencana merupakan kunci pengelolaan keuangan. Rasulullah SAW menekankan bijak dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran agar terhindar dari boros dan utang yang memberatkan.
Anda bisa membagi penghasilan ke beberapa pos penting, seperti kebutuhan pokok, tabungan, sedekah, dan dana darurat. Dengan anggaran yang jelas, setiap rupiah bisa digunakan sebaik-baiknya.
5. Rutin bersedekah dan membayar zakat
Berbagi dengan sesama merupakan ajaran Rasulullah SAW untuk membersihkan harta dan mendatangkan keberkahan. Rutin mengeluarkan zakat dan sedekah membantu hati tetap ikhlas dan terhindar dari sifat kikir. Sedekah yang konsisten, meski kecil, lebih bernilai daripada jumlah besar yang jarang diberikan.
Baca juga: 7 cara hindari kesalahan mengelola keuangan di usia muda agar kaya
6. Berinvestasi secara bijak
Rasulullah SAW mendorong umatnya untuk berdagang dan mengembangkan harta secara halal. Di era modern, prinsip ini bisa diterapkan melalui investasi yang sesuai syariah, seperti emas, properti, atau reksadana syariah. Pastikan memahami risiko dan potensi keuntungan sebelum menanam modal, sehingga tujuan finansial tercapai tanpa melanggar aturan agama.
7. Mencatat pemasukan dan pengeluaran
Disiplin dalam keuangan juga diajarkan oleh Rasulullah SAW. Mencatat semua pemasukan dan pengeluaran membantu mengetahui kondisi keuangan secara keseluruhan.
Dengan catatan ini, Anda bisa memantau pola pengeluaran, mengevaluasi anggaran, dan menemukan area yang perlu diperbaiki. Aplikasi keuangan modern bisa mempermudah proses ini.
8. Hindari utang yang tidak perlu dan lunasi tepat waktu
Rasulullah SAW menekankan bahwa utang sebaiknya hanya diambil dalam keadaan mendesak dan harus dilunasi segera. Utang yang tidak terkontrol dapat menimbulkan tekanan finansial dan konflik. Hindari membeli barang atau kebutuhan dengan kredit jika tidak benar-benar diperlukan.
Baca juga: Kiat mengatur pengeluaran uang secara bijak
Baca juga: Siasat mengatur pemanfaatan uang tunjangan hari raya
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.