Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) akan melakukan demonstrasi di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta pada 2-3 September 2025. Aksi ini untuk mendesak lembaga antirasuah itu segera menetapkan Bupati Pati Sudewo sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
Meski inisiator AMPB Ahmad Husein mengklaim telah berdamai dengan Sudewo, tapi menurut Koordinator AMPB Supriyono hal itu dipastikan tidak akan mengganggu gerakan dari AMPB. Mereka masih fokus dalam mengawal hak angket dan dugaan kasus korupsi yang menjerat Sudewo.
"Tuntutannya, mendesak KPK menetapkan Bupati Pati Sudewo menjadi tersangka. Karena menurut data kita, Bapak Sudewo sudah layak ditetapkan jadi tersangka dalam kasus suap proyek DJKA," ujarnya di Posko Donasi Demo, Rabu (20/8/2025).
Tidak tanggung-tanggung, pria yang akrab disapa Botok itu, mengklaim sedikitnya sudah ada 500 lebih orang yang menyatakan kesediaannya untuk ikut aksi di Gedung Merah Putih, Jakarta.
"Massa masih dalam pendataan. Kalau dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu sekitar 500 orang lebih. Itu belum termasuk dari masyarakat Pati," ujarnya.
Untuk mendanai pengiriman massa ke Jakarta, AMPB kembali membuat gerakan, yaitu penggalangan donasi Rp 5 ribu untuk aksi demo di Gedung KPK. Mereka lantas membuka posko donasi di depan Kantor Bupati Pati, sejak Selasa (18/8/2025). Posko ini sebelumnya berada di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati.
"Kami pilih Rp 5 ribu agar terjangkau semua masyarakat. Bahwa ini gerakan dari seluruh warga Pati. Rupanya antusiasnya cukup tinggi. Hanya semalam sudah terkumpul hampir Rp 2 juta," terangnya.
Namun, meski dalam gerakan itu menuliskan donasi Rp 5 ribu, warga yang datang silih berganti terlihat memberikan lebih. Dalam kotak kaca terlihat pecahan uang Rp 5, 10, 20, 50 hingga Rp 100 ribu.
AMPB juga akan menyiapkan armada untuk memberangkatkan massa ke gedung KPK RI. Jumlahnya diperkirakan mencapai puluhan armada yang terdiri dari bus dan truk.
"Kita bawa bus sama truk. Truk yang terdata sudah 20 lebih. Kalau bus baru 2," ujarnya.