Liputan6.com, Jakarta Manchester United kembali menjadi sorotan di bursa transfer musim panas ini. Dua nama besar, Rasmus Hojlund dan Jadon Sancho, tengah menghadapi situasi berbeda terkait masa depan mereka di Old Trafford.
Jika Sancho memilih menolak beberapa tawaran yang datang, Hojlund justru seakan membuka jalan agar proses kepindahannya lebih cepat.
AC Milan disebut berada di barisan terdepan untuk mendapatkan tanda tangan Hojlund. Klub Serie A itu melihat peluang emas setelah Napoli juga ikut meramaikan perburuan.
United sendiri dikabarkan tidak menutup pintu bagi sang striker, asalkan ada kesepakatan yang sesuai secara finansial.
Kondisi ini membuat jalan Hojlund keluar semakin terbuka. Berbeda dengan Sancho, yang baru-baru ini menolak tawaran dari AS Roma dan Besiktas, Hojlund justru dianggap lebih fleksibel.
Situasi kontras ini menegaskan betapa beragamnya respons pemain ketika menghadapi pintu keluar dari klub sebesar Manchester United.
Jalan Keluar untuk Hojlund
Rasmus Hojlund sejatinya masih memiliki keinginan untuk memperjuangkan tempat di skuat Ruben Amorim. Namun, kurangnya jaminan dari sang manajer membuat striker muda asal Denmark itu mulai realistis.
Milan dikabarkan sudah melakukan negosiasi serius dengan United, termasuk rencana pinjaman dengan kewajiban membeli senilai €40 juta apabila kriteria tertentu terpenuhi.
Tak hanya Milan, Napoli juga disebut menghidupkan kembali minat mereka setelah cedera otot serius yang dialami Romelu Lukaku. Bahkan, mantan klub Hojlund, Atalanta, juga dikaitkan sebagai destinasi potensial.
Meski begitu, Milan tetap berada di posisi terdepan karena melihat Hojlund sebagai target utama, bukan sekadar opsi cadangan.
Kilas Balik dan Harapan Baru
Karier Hojlund memang sempat melesat di Serie A bersama Atalanta pada awal 2023. Dalam periode singkat, ia mencetak sembilan gol dalam 13 pertandingan untuk klub dan negaranya. Performa impresif itu bahkan memicu perbandingan dengan bomber Manchester City, Erling Haaland.
Manajer Atalanta, Gian Piero Gasperini, pernah memuji Hojlund dengan pernyataan lantang: "Dia memiliki karakteristik yang sangat mirip dengan Haaland," kata sosok yang kini jadi pelatih AS Roma.
"Dia sangat cepat, catatan waktunya di bawah 11 detik untuk lari 100m, dan itu bahkan belum seberapa. Mengingat tinggi badannya, dia memiliki pusat gravitasi yang rendah," sambungnya.
Kini, kembali ke Serie A bisa menjadi kesempatan bagi Hojlund untuk membangkitkan lagi performa yang pernah membuatnya digadang-gadang sebagai calon bintang masa depan.
Sumber: Sports Illustrated