BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan November 2025 sampai Februari 2026

1 month ago 14
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Jamal Ramadhan/kumparanIlustrasi lalu lintas jalan raya saat hujan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memprediksi puncak musim hujan di Indonesia terjadi pada November 2025 hingga Februari 2026.

Hal itu disampaikan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers terkait prakiraan musim hujan 2025-2026 dan perkembangan kondisi cuaca nasional, di Kantor BMKG, Jakarta Pusat, Jumat (12/9).

Dwikorita menyebut, pada November-Desember 2025, puncak musim hujan terjadi di sebagian besar Sumatra dan Kalimantan.

"Puncak musim hujan sebagian besar terjadi pada bulan November hingga Desember 2025. Jadi, puncak musim hujannya itu setiap wilayah itu bervariasi antara bulan November hingga Desember 2025. Terutama di sebagian besar Sumatra dan Kalimantan," ujar Dwikorita kepada wartawan.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati (kedua kiri), dalam konferensi pers terkait prakiraan musim hujan 2025-2026 dan perkembanhan kondisi cuaca nasional, di Kantor BMKG, Jakarta Pusat, Jumat (12/9/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparanKepala BMKG, Dwikorita Karnawati (kedua kiri), dalam konferensi pers terkait prakiraan musim hujan 2025-2026 dan perkembanhan kondisi cuaca nasional, di Kantor BMKG, Jakarta Pusat, Jumat (12/9/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan

BMKG menuturkan, puncak musim hujan yang diprediksi terjadi di bulan Januari-Februari 2026 adalah di sebagian besar Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

"Artinya apa, yang dikhawatirkan di sini, karena puncak musim hujan ini tidak seragam, tiap wilayah mempunyai puncak masing-masing," tutur dia.

"Tadi antara November, Desember itu yang untuk wilayah Sumatra, Kalimantan lalu selanjutnya ke selatan yaitu Jawa kemudian juga di Sulawesi, Maluku, dan Papua. Beda lagi puncaknya di Januari hingga Februari," imbuhnya.

Pengendara roda dua menerobos genangan air akibat hujan lebat di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Jumat (13/9/2024). Foto: Muhammad Bagus Khoirunas/ANTARA FOTOPengendara roda dua menerobos genangan air akibat hujan lebat di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Jumat (13/9/2024). Foto: Muhammad Bagus Khoirunas/ANTARA FOTO

Dengan kondisi tersebut, BMKG mengingatkan adanya potensi terjadinya bencana sepanjang bulan di wilayah Indonesia.

"Artinya apa? Dikhawatirkan dan sangat mungkin, potensi kejadian bencana itu akan hampir sepanjang bulan. Ya ada yang di November atau sampai Desember, ada juga yang di Januari sampai Februari," terang Dwikorita.

"Jadi nauzubillah min zalik, semoga tidak terjadi bencana, semoga. Tapi kita harus siaga karena puncak musim hujan itu cukup panjang periodenya dan sebarannya itu juga hampir merata," sambung dia.

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi potensi terjadinya bencana hidrometeorologi. Dwikorita pun menyinggung salah satu contohnya yang terjadi pada musim pancaroba saat ini yakni banjir bandang di Bali.

"Sehingga kesiapsiagaan dalam untuk potensi bencana hidrometereologi yang baru dimulai pendahuluannya, peralihannya, jadi sebetulnya di Bali ini kan belum musim hujan, tapi baru peralihan dari musim kemarau sampai musim hujan," ucap dia.

"Itu pun baru peralihan, kondisinya sudah seperti itu. Padahal nanti di bulan November sampai Desember, itu baru puncaknya. Kemudian kalau untuk Jawa, Sulawesi, Maluku, Papua, termasuk Bali ya. Itu puncaknya antara Januari hingga Februari," sambungnya.

Warga berjalan di dekat bangunan rumah yang diterjang banjir di kawasan Jalan Bukit Barisan, Denpasar, Bali, Rabu (10/9/2025). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTOWarga berjalan di dekat bangunan rumah yang diterjang banjir di kawasan Jalan Bukit Barisan, Denpasar, Bali, Rabu (10/9/2025). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO

Meskipun melihat adanya anomali, Dwikorita menekankan bahwa meskipun secara rata-rata curah hujan bulanan normal, namun bencana merupakan kejadian ekstrem harian.

"Jadi yang perlu disiagakan, meskipun hujan di musim hujan nanti curah hujannya itu bersifat normal sesuai dengan rata-rata bulanannya, namun hujan yang satu bulan makin sering terjadi hanya dalam satu hari atau beberapa hari, itu yang berbahaya," papar Dwikorita.

Lebih lanjut, BMKG juga mengeluarkan rekomendasi untuk menghadapi puncak musim hujan hingga awal 2026 tersebut.

"BMKG mengimbau kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, dan sektor terkait serta masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi," kata dia.

 Bayu Pratama S/ANTARA FOTOKepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO

Rekomendasi tersebut terbagi dalam sejumlah sektor. Di sektor pertanian, misalnya, BMKG merekomendasikan penyesuaian jadwal tanam agar tidak bertepatan puncak hujan, pemilihan varietas tahan genangan, perbaikan irigasi atau drainase, serta dukungan pemerintah melalui benih cadangan, informasi iklim, dan asuransi pertanian.

Sementara itu, untuk sektor perkebunan, perlu mengantisipasi kelembaban tinggi dengan pengendalian hama dan penyakit secara intensif, pengelolaan drainase yang baik, penyesuaian pemupukan untuk mengurangi pencucian nutrisi, serta pemanfaatan air hujan secara optimal.

Kemudian, di sektor energi, pengelola waduk diimbau mengoptimalkan pengisian sejak awal musim untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap banjir di daerah curah hujan tinggi, menerapkan konservasi air di wilayah dengan curah hujan di bawah normal, melakukan penyesuaian operasi waduk dengan puncak musim hujan, serta melakukan koordinasi lintas sektor sebagai kunci menjaga ketahanan energi dan ketersediaan air.

Lalu, untuk sektor kebencanaan, diperlukan pembersihan saluran air, dan kesiapan evakuasi. Sementara itu, risiko karhutla menurun pada puncak hujan, namun tetap perlu diwaspadai pada periode transisi di NTB, NTT, Papua Selatan, dan sebagian Sumatra, dengan patroli serta pemantauan wilayah rawan.

 Aditia Noviansyah/kumparanIlustrasi hujan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Kemudian, dari sektor lingkungan, kelembaban tinggi pada musim hujan berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan termal karena suhu diprediksi akan lebih dari 27 derajat celsius, terutama di perkotaan. Sehingga, kata Dwikorita, penting untuk mengoptimalkan drainase, ruang terbuka hijau, sirkulasi udara, serta edukasi masyarakat tentang hidrasi dan adaptasi dalam berpakaian.

Terakhir, pada sektor kesehatan, kecocokan iklim untuk demam berdarah diprediksi meningkat signifikan pada bulan Desember 2025 hingga Januari 2026. Dwikorita menyebut, risiko tertinggi untuk demam berdarah berdasarkan kelembapan udara diprediksi tertinggi di Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.

"Sehingga, diperlukan upaya pemberantasan sarang nyamuk, larvasidasi, fogging fokus, penyuluhan serta monitoring melalui sistem peringatan dini yang dilakukan BMKG," pungkasnya.

Read Entire Article