Liputan6.com, Jakarta - Tak lama setelah jajaran iPhone 17 meluncur secara resmi, kini bocoran terbaru terkait Macbook Pro terbaru mulai mencuat.
Dilansir Macrumors, Senin (13/10/2025), menurut informasi terakhir yang dikabarkan oleh seorang jurnalis Bloomberg, Mark Gurman, peluncuran model terbaru dari Macbook Pro kemungkinan besar akan mengudara pada akhir 2025 sampai kuartal pertama 2026.
Masih sama seperti seri sebelumnya, Macbook Pro sepertinya bakal hadir dalam dua ukuran layar, 14 dan 16 inci dengan tiga varian chip: M5, M5 Pro, atau M5 Max.
Dengan munculnya bocoran tersebut, Macbook Pro disebut-sebut akan membawa empat peningkatan utama pada layar yang menggunakan panel OLED, kemampuan layar sentuh, desain lebih tipis, dan mengadaptasi chipset TSMC dengan fabrikasi 2nm.
Di sisi lain, tak hanya dirumorkan bakal meningkatkan empat sektor krusial pada laptop terbaru keluarannya, Apple juga dikabarkan berencana menambahkan kontektivitas seluler dengan modem C1 atau C1X yang digunakan pada iPhone 16e dan iPhone Air.
Munculnya bocoran atas banyak peningkatan yang akan dibawa, Apple juga berencana menambah segi estetika Macbook dengan cara mengecilkan ukuran notch di sekitar kamera depan untuk model panel OLED.
Aspek Evaluasi untuk Meningkatkan Macbook Pro
Menjadi salah satu fokus utama mendongkrak kemampuan Macbook Pro M5, kelebihan Apple dalam merancang efisiensi chip Apple Silicon memang patut diacungi jempol.
Melihat prosesor generasi sebelumnya yang dikenal sebagai salah satu chip paling hemat daya, Chip M4 mampu memberikan performa tinggi dalam perangkat ringkas.
Meskipun memiliki banyak kelebihan, poin-poin tersebut tidak serta merta membuat seluruh perangkat MacBook Pro kebal terhadap panas berlebih.
Sejumlah pengguna melaporkan Mac mereka cepat memanas, terutama saat digunakan di luar ruangan di bawah sinar matahari langsung, atau ketika menjalankan beban kerja berat seperti bermain game, melakukan rendering grafis, hingga menjalankan sistem AI lokal.
Mengutip OSXDaily, sistem macOS sebenarnya memiliki mekanisme pengaturan kipas otomatis. Sayangnya, respons ini sering kali terlalu lambat dan kipas baru menyala setelah suhu sudah cukup tinggi.
Karena itu, solusi disarankan bagi pengguna berpengalaman adalah menggunakan aplikasi pihak ketiga seperti 'Macs Fan Control'. Dengan demikian, pengguna bisa mengatur kecepatan kipas secara manual untuk mencegah overheat lebih dini.
Cara Cegah Overheat
Dengan aplikasi Macs Fan Control, pengguna bisa 'memaksa' kipas berputar maksimal sebelum suhu Mac meningkat drastis.
Metode ini sangat berguna saat MacBook digunakan di luar ruangan pada siang hari atau saat laptop mulai terasa hangat.
"Untuk penggunaan saya sendiri, saya selalu atur kipas ke kecepatan maksimum saat memakai Mac di bawah sinar matahari langsung, bahkan di hari yang tidak terlalu panas," tulis OSXDaily dalam laporannya.
Dengan menaikkan RPM kipas lebih awal, suhu internal Mac bisa tetap terjaga dan mencegah performa melambat karena throttling suhu.
Kompatibel dengan Mac Apple Silicon dan Intel
Macs Fan Control merupakan aplikasi yang cukup fleksibel karena mendukung hampir semua perangkat Mac yang dilengkapi sistem pendingin kipas.
Ini mencakup MacBook Pro berbasis Apple Silicon dan sebagian besar lini Mac desktop seperti iMac dan Mac Studio.
Namun, pengguna MacBook Air versi terbaru perlu mencatat bahwa perangkat ini tidak memiliki kipas, sehingga aplikasi tidak dapat digunakan di model tersebut.
Sementara itu, pengguna Mac berbasis Intel juga bisa memanfaatkan fitur yang sama.
Bagi pengguna Mac lama, tersedia juga alternatif seperti 'SMCFanControl', aplikasi yang dulu banyak digunakan pada masa OS X, dan hingga kini masih relevan untuk perangkat generasi terdahulu yang memerlukan pengaturan kipas manual.