
KANTOR media pemerintah Jalur Gaza, Palestina, pada Senin (6/10) mengatakan bahwa pasukan Israel melanjutkan genosida mereka meskipun ada seruan untuk menghentikan pengeboman untuk hari kedua berturut-turut.
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa pasukan Israel telah melancarkan lebih dari 131 serangan udara di daerah padat penduduk dengan warga sipil dan pengungsi.
Tentara Israel, dalam suatu pernyataan di Telegram, mengatakan bahwa mereka melakukan serangkaian serangan di Kota Gaza bahkan ketika Presiden AS Donald Trump menyerukan penghentian pengeboman di tengah perundingan yang sedang berlangsung.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Eyal Zamir, pada Minggu (5/10) mengatakan bahwa pasukannya tidak berniat kembali ke hari-hari sebelum 7 Oktober 2023, media Israel melaporkan.
Zamir menyampaikan komentar tersebut saat melakukan tur di koridor Netzarim di Jalur Gaza. Berbicara dengan tentara Israel di lokasi, ia mengatakan bahwa kampanye militer masih jauh dari selesai.
"Kita harus tetap waspada dan siap siaga dalam pertahanan serta bersiap melanjutkan pertempuran kapan saja," kata Zamir. "Dua tahun lalu, kita mengalami hari tergelap dalam sejarah kita dan kita tidak berniat kembali ke hari-hari sebelum 7 Oktober 2023."
"IDF sedang membentuk kembali realitas di Timur Tengah. Militer kita tidak hanya meredam ancaman, tetapi juga menyerang dengan kekuatan dan melenyapkan musuh di setiap lini." (MEE/I-2)