Jakarta (ANTARA) - Kepala Riset Macquarie Capital Indonesia Ari Jahja mengatakan pergantian menteri keuangan (menkeu), menjadi momentum untuk menguji konsistensi pemerintah dalam menjalankan reformasi struktural dan disiplin fiskal.
Menurutnya, saat ini pelaku pasar menantikan strategi baru dari Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa yang telah menggantikan Sri Mulyani Indrawati.
“Pasar kini menaruh perhatian pada kesinambungan disiplin fiskal, sembari menantikan strategi baru dari menkeu yang ditunjuk di tengah perlambatan ekonomi. Purbaya sebelumnya mendukung program prioritas pemerintah dan menilai target pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen masih realistis,” ujar Ari Jahja dalam keterangan resmi, di Jakarta, Selasa.
Ari mengatakan kunci utamanya adalah eksekusi kebijakan, termasuk menjaga kredibilitas dengan tetap mempertahankan batas defisit anggaran tiga persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Ia menilai pelaku pasar menantikan dorongan lebih jauh terhadap langkah-langkah struktural demi meningkatkan daya saing, di antaranya peningkatan rasio pajak, belanja yang lebih terarah, eksekusi program prioritas yang lebih baik, serta kemudahan berusaha.
“Kenaikan belanja pemerintah pada paruh kedua 2025 dibandingkan paruh pertama akan krusial untuk mendukung pertumbuhan. Defisit fiskal diperkirakan melebar hingga Juli 2025, serta indeks PMI Manufaktur menunjukkan tanda-tanda ekspansi pada Agustus 2025,” ujar Ari.
Di sisi lain, ia mengingatkan risiko arus keluar modal asing (capital outflow) akan bergantung terhadap kecepatan eksekusi reformasi, yang mana capital outflow tercatat 675 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada Agustus 2025.
“Mobilitas masyarakat meningkat seiring meredanya gelombang demonstrasi, tetapi dalam jangka menengah masih ada pertanyaan terkait kecepatan eksekusi reformasi struktural,” ujar Ari lagi.
Ia melanjutkan, pelaku pasar juga mencermati penciptaan lapangan pekerjaan baru dan peningkatan belanja modal perusahaan- perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).
“Pasar juga menanti penciptaan lapangan kerja baru dan peningkatan belanja modal BUMN, di tengah potensi perlambatan investasi swasta,” ujar Ari.
Terkait nilai tukar rupiah, ia mengingatkan bahwa cadangan devisa menurun ke level 150,7 miliar dolar AS pada Agustus 2025, atau terendah sejak November 2024.
Presiden Prabowo Subianto melakukan perombakan kabinet (reshuffle) di lima kementerian strategis, serta melantik satu pejabat instansi baru di Kabinet Merah Putih.
Salah satu reshuffle yaitu penunjukan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa yang menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Purbaya sebelumnya merupakan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Baca juga: Rekam jejak karier Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan baru RI
Baca juga: Soal 17+8, Menkeu Purbaya fokus akselerasi pertumbuhan ekonomi
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.