REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG, – Sebagai bagian dari program ketahanan pangan nasional 2025, Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) melaksanakan penanaman jagung serentak di lahan seluas 1.111,05 hektare yang tersebar di 22 kabupaten/kota. Langkah ini dipimpin oleh Kapolda NTT Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko pada Kamis (9/10) di Desa Manulai I, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.
Menurut Rudi Darmoko, penanaman jagung ini merupakan wujud nyata keterlibatan Polri dalam memperkuat kemandirian pangan di daerah. "Kami ingin memastikan bahwa Polri benar-benar hadir dan bekerja bersama masyarakat untuk memperkuat kemandirian pangan. Penanaman jagung ini adalah langkah nyata menuju kesejahteraan bersama," ujarnya.
Kegiatan simbolis yang dilakukan oleh Kapolda NTT bersama sejumlah Forkompimda dilaksanakan di lahan seluas 10 hektare milik kelompok tani di Desa Manulai I. Penanaman ini melibatkan beberapa kelompok tani seperti Poktan Lontar, Bougenvil, Pinga Sina, Moris Diak, Manekat, Karunia, dan Talena Lain.
Satgas Pangan Polda NTT mencatat bahwa dari total 1.111,05 hektare lahan yang digarap, Kabupaten Belu memiliki area terbesar dengan luas 210 hektare, diikuti oleh Timor Tengah Selatan dengan 180 hektare, Sumba Timur 150 hektare, dan Kupang 120 hektare. Partisipasi juga datang dari kabupaten lain seperti Flores Timur, Ngada, Rote Ndao, dan Alor dengan luas lahan antara 30 hingga 80 hektare.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Henry Novika Chandra menambahkan bahwa program ini diharapkan dapat menghasilkan ribuan ton jagung, memperkuat cadangan pangan, mendukung industri pakan ternak, dan menjadi penggerak ekonomi masyarakat di wilayah timur Indonesia. "Polri tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga berperan aktif dalam menyejahterakan masyarakat. Ketahanan pangan menjadi salah satu pilar penting menuju stabilitas nasional," ucapnya.
Kegiatan ini melibatkan sinergi lintas sektor dengan partisipasi Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Perhutani, Inhutani, Bulog, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya. Henry menegaskan bahwa program penanaman jagung serentak ini akan dilanjutkan secara berkelanjutan di seluruh wilayah provinsi, dengan harapan menjadikan NTT sebagai lumbung jagung nasional dari kawasan Timur Indonesia.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara