Meninggalnya Raya (4 tahun), bocah asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Sukabumi, tidak hanya terkait penyakit cacingan akut. Sejak kecil, Raya juga diketahui memiliki riwayat sakit Paru yang diduga tertular dari keluarganya.
Edah, nenek Raya, menuturkan cucunya mulai menunjukkan gejala sakit sejak usia dua tahun. Menurutnya, kondisi paru-paru Raya itu sudah sempat diketahui mantri setempat.
“Usia dua tahun dia baru bisa duduk, pas langsung sakit, kata mantrinya dia kena paru. Tapi langsung sembuh lagi, enggak lama,” kata Endah kepada wartawan, Rabu (20/8).
Edah menyebut, sakit paru yang diderita Raya diduga ada kaitannya dengan kondisi kesehatan keluarga.
“Emang itu parunya (sakit) pusatnya, dari ibunya. Ya, ketularan anaknya sama Bapak Udin-nya juga, dari ibunya, dari istrinya,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Kepala Dusun Tiga Lemahduhur, Desa Cianaga, Arief Rahman Hakim. Menurutnya, selain cacingan, penyakit paru juga sudah lebih dulu diderita Raya.
“Kalau untuk cacingnya baru kemarin ya. Karena awalnya diadukannya paru aja gitu. Dari mulai posyandu, bidang kesehatan, sampai puskesmas gitu, gak mengetahui bahwa ada penyakit cacing di dalamnya,” kata Arief.
Arief menduga, sakit paru yang dialami Raya memang berasal dari penularan di lingkungan keluarganya.
“Kayaknya sih penularan karena orang tuanya juga memiliki penyakit yang sama,” ujarnya.
Kini, Kepala dusun selaku aparat desa mengaku menyesal dan akan melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.
Selain itu, Gubenur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengirim orang tua Raya (4 tahun), ke Rumah Sakit Welas Asih di Kabupaten Bandung terkait keterbelakangan mental dan TBC yang diderita mereka.
"Hari ini keluarganya sudah di Rumah Sakit Welas Asih. Yang mengalami gangguan kejiwaan kita tangani, yang TBC kita tangani," kata Dedi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (20/8).