Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah RI dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) tahun 2025-2034 menargetkan penambahan pembangkit listrik baru sebanyak 69,5 gigawatt (GW) dimana 61% dari total kapasitas pembangkit atau sebesar 42,6 GW berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT).
Kalla Group sebagai konglomerasi usaha bidang jasa transportasi, telekomunikasi, perikanan, properti, perkebunan hingga otomotif dan sektor EBT memastikan dukungannya terhadap upaya pemerintah RI mencapai ketahanan energi melalui pengembangan pembangkit EBT.
Chief Executive Officer Kalla Group, Solihin Jusuf Kalla memandang komitmen pemerintah untuk menaikkan porsi EBT sebagai peluang positif bagi sektor EBT termasuk Kalla Group. Kalla Group sejak 2004 mulai menggerakan EBT meski baru memiliki kapasitas terpasang baru 1000 Megawatt (MG).
Terdapat sejumlah tantanga...