Beda Qaul Qadim dan Qaul Jadid Imam Syafii

14 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada satu fenomena yang terkait dengan Imam Syafii, seorang ulama besar peletak salah satu mazhab fikih ahlus sunnah wal jama'ah (aswaja). Murid Imam Malik bin Anas itu mempunyai "pendapat lama" dan "pendapat baru" atau qaul qadim wa qaul jadid. Menurut Ahmad Nahrawi, keduanya juga menandakan adanya dua periode perjalanan keilmuan yang dijalani sang mujtahid besar.

Qaul qadim atau pendapat lama Imam Syafii disarikan dalam kitab Al-Hujjah. Perawi karya tersebut, antara lain, ialah Imam Hambali dan Abu Tsaur. Fatwa-fatwa yang tergolong qaul qadim diberikan ketika dirinya masih menetap di Baghdad, Irak.

Sementara itu, qaul jadid atau pendapat baru Imam Syafii termaktub dalam Al-Umm karyanya. Kitab tersebut diriwayatkan sejumlah muridnya, seperti al-Muzanni atau al-Buwaithi. Berbeda dengan qaul qadim, fatwa-fatwa yang termasuk periode-baru ini disampaikan kala dirinya mengajar di Mesir.

Mengapa sampai ada pemilahan antara yang lama dan baru itu?

Ahmad Nahrawi mengatakan, Imam Syafii merupakan ulama yang sangat teliti dan peka. Begitu tinggal di Mesir, dirinya menyaksikan dan mempelajari adanya banyak masalah baru di tengah umat. Persoalan-persoalan itu kerap kali tidak ditemuinya kala dirinya masih menetap di Baghdad.

Alhasil, Imam Syafii merasa berkewajiban moral untuk mengkaji ulang fatwa-fatwa yang pernah disampaikannya di Irak agar menyesuaikan dengan realitas dan kondisi baru, sebagaimana yang disaksikannya di Mesir.

Sebagai tokoh yang amat menguasai banyak ilmu keislaman, khususnya hadis, ushul fikih, dan fikih, ia pun dapat dengan mudah menyerap semua permasalahan yang ada. Setelah itu, ia pun memberikan pendapat-pendapat baru dari hasil ijtihadnya.

Yang cukup menarik, Imam Syafii tidak menyatakan semua pendapat baru tersebut menghapus pendapat-pendapat yang lama, kecuali pada kasus-kasus tertentu yang disebutkan nasakh (penghapusan) dan kondisi yang sesuai (waqi’).

Dari fenomena qaul qadim dan qaul jadid Imam Syafii, seorang pencari ilmu dapat memetik hikmah. Misalnya, fatwa diperoleh tidak sekadar dari menukil teks. Ijtihad yang dilakukan sang imam muncul dari telaahnya atas berbagai kondisi sosio-historis yang melingkupinya. Dengan perkataan lain, ijtihad itu tidaklah literal belaka.

Hingga akhir hayatnya, Imam Syafii terus berdakwah dan mengajar di Mesir. Usianya banyak dihabiskan untuk berpikir, berkarya, dan menebar maslahat. Selama di negeri delta Sungai Nil, dia menjadi ulama yang paling banyak dicari para penuntut ilmu dari seluruh penjuru dunia.

Mereka ingin belajar langsung, meriwayatkan banyak hadis darinya, dan mengikuti pengajiannya. Sang imam pun berhasil mencetak kader-kader ulama besar, baik lelaki maupun perempuan.

Menurut Ahmad Nahrawi, Imam Syafii sempat mengidap sakit ambien sebelum ajal menjemputnya. Akademisi ini membantah opini-opini yang menyebut, ulama peletak dasar mazhab Syafii tersebut meninggal karena luka di kepala akibat tusukan Futyan bin Abi as-Samh al-Maliki.

Pada Rajab 204 H, mujtahid besar ini mengembuskan napas terakhir. Lautan manusia mengiringi pemakaman jenazahnya. 

Read Entire Article