PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli mencatat laba bruto konsolidasian sebesar Rp 1,8 triliun pada semester I 2025. Angka tersebut tumbuh 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Margin bruto perusahaan juga menguat menjadi 18,5 persen seiring strategi efisiensi biaya yang terus membuahkan hasil. Chief Financial Officer Blibli, Ronald Winardi, mengatakan perbaikan profitabilitas tersebut sejalan dengan kenaikan pendapatan neto konsolidasian sebesar 22 persen secara tahunan menjadi Rp 9,6 triliun.
"Hal ini didorong oleh perbaikan di seluruh segmen usaha kami, terutama meningkatnya volume penjual smartphone dan juga kinerja usaha OTA kami yang kuat,” jelas Ronald saat Public Expose 2025 Blibli secara daring, Kamis (9/10).
Dari sisi transaksi, Blibli membukukan total processing value (TPV) sebesar Rp 40,2 triliun, naik 11 persen dari Rp 36,4 triliun pada semester pertama 2024. Segmen retail 1P dan toko fisik menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan masing-masing 33 persen dan 29 persen secara tahunan.
Ronald menambahkan, kontribusi terbesar terhadap TPV masih berasal dari segmen retail 3P dengan porsi 68 persen, diikuti segmen institusi 15 persen, serta segmen 1P dan toko fisik di posisi berikutnya.
Pertumbuhan penjualan di kategori elektronik dan gaya hidup juga signifikan. Penjualan smartphone meningkat berkat peluncuran produk baru, sedangkan kategori gaya hidup melonjak hampir empat kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Jumlah pelanggan yang bertransaksi naik dari 3,3 juta menjadi 3,5 juta pengguna. Sementara rata-rata belanja klien korporasi naik 21 persen menjadi Rp 65,1 juta per klien.
Ronald menyebut strategi efisiensi biaya yang dijalankan perusahaan terus memperkuat profitabilitas. Hal ini tercermin dari perbaikan rasio EBITDA terhadap TPV sebesar 40 basis poin.