Liputan6.com, Jakarta - Mohamad Prapanca, Presiden Persija Jakarta, menyuarakan keyakinannya bahwa larangan bagi suporter tim tamu akan dihapuskan secara bertahap oleh PSSI dan operator BRI Super League, I.League.
Namun, Prapanca juga mengingatkan bahwa proses pencabutan larangan ini tidak bisa instan. Ada catatan kelam terkait kehadiran suporter tim tamu di Liga Indonesia sebelumnya yang memerlukan perhatian serius dan perbaikan perilaku kolektif.
Harapan ini muncul di tengah ketatnya regulasi yang diberlakukan pasca Tragedi Kanjuruhan, di mana FIFA bahkan turut memperpanjang larangan suporter tandang di Liga 1 2025/2026. Persija Jakarta sendiri saat ini menunjukkan performa impresif di BRI Super League, memimpin klasemen sementara.
BRI Super League 2025/2026 kembali hadir akhir pekan ini dengan dua laga super panas yang pastinya sudah ditunggu-tunggu pecinta sepak bola tanah air! Dua big match ini jelas nggak boleh dilewatkan! Persib Bandung vs Persebaya Surabaya, Persija Jakar...
Keyakinan Direktur Persija Jakarta tentang Pencabutan Larangan
Mohamad Prapanca menyatakan keyakinan kuatnya bahwa larangan suporter tim tamu akan dicabut oleh PSSI dan I.League, seiring berjalannya waktu. Ia melihat adanya potensi bagi federasi dan operator liga untuk meninjau kembali kebijakan ini.
Prapanca berharap bahwa dengan pembuktian dari suporter, regulasi yang membatasi pergerakan pendukung akan dilonggarkan. Ini menjadi sinyal positif bagi klub dan penggemar yang mendambakan kembalinya dukungan langsung di laga tandang.
Keputusan ini tentu akan melalui evaluasi mendalam dari pihak berwenang, mempertimbangkan berbagai aspek keamanan dan ketertiban. Namun, optimisme dari manajemen Persija Jakarta ini menjadi dorongan untuk perubahan di masa depan.
Alasan dan Tantangan Pencabutan Larangan Suporter Tandang
Prapanca menjelaskan bahwa pencabutan larangan ini memerlukan waktu yang tidak singkat. Hal ini dikarenakan masih adanya catatan negatif terkait keributan yang sering terjadi setiap kali suporter tim tamu hadir dalam pertandingan Liga Indonesia.
Idealnya, menurut Prapanca, kehadiran suporter tandang adalah pemandangan umum di dunia sepak bola. Namun, kondisi di Indonesia memerlukan pendekatan yang lebih hati-hati untuk memastikan keamanan dan kenyamanan semua pihak.
Insiden-insiden masa lalu menjadi pelajaran berharga yang harus diatasi sebelum kebijakan pelarangan ini bisa sepenuhnya dicabut. Perbaikan kultur suporter menjadi kunci utama dalam mewujudkan harapan ini.
Pesan Mohamad Prapanca untuk Jakmania dan Harapan Kuota Terbatas
Presiden Persija Jakarta ini secara khusus berpesan kepada Jakmania agar menunjukkan sikap damai dan menikmati sepak bola saat menonton pertandingan tandang. Kontribusi positif melalui pembelian tiket dan perilaku tertib sangat diharapkan.
Prapanca menilai bahwa Jakmania telah berupaya keras untuk membuktikan diri sebagai suporter yang baik, baik di kandang maupun tandang. Mereka telah menunjukkan komitmen untuk tidak terlibat dalam keributan, perkelahian, atau perusakan fasilitas.
Dengan pembuktian berkelanjutan dari Jakmania, Prapanca berharap federasi dapat mulai mengizinkan kuota terbatas, seperti 500 atau 1.000 tiket penonton tandang. Ini akan menjadi langkah awal yang signifikan menuju normalisasi kehadiran suporter di laga tandang.
Konteks Larangan Suporter Tandang: Dari Kanjuruhan hingga Regulasi FIFA
Larangan suporter tandang diberlakukan secara ketat setelah Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, yang menelan banyak korban jiwa. Insiden ini menjadi titik balik bagi sepak bola Indonesia, memicu reformasi regulasi keamanan.
Operator liga, PT I.League (sebelumnya PT LIB), masih melanjutkan larangan tersebut, bahkan setelah rebranding dan perubahan nama kompetisi menjadi BRI Super League. Pelanggaran terhadap aturan ini seringkali berujung pada sanksi denda bagi klub terkait.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, juga telah memastikan bahwa FIFA memperpanjang larangan bagi suporter tandang di Liga 1 2025/2026. Keputusan ini diambil setelah evaluasi menyeluruh pasca Tragedi Kanjuruhan dan insiden lain yang melibatkan suporter.
Kondisi Persija Jakarta di Musim 2025/2026
Persija Jakarta menunjukkan performa yang menjanjikan di awal musim BRI Super League 2025/2026. Tim berjuluk Macan Kemayoran ini berhasil memuncaki klasemen sementara setelah empat pertandingan, dengan catatan tiga kemenangan dan satu hasil imbang, mengumpulkan 10 poin.
Musim ini juga menjadi momen penting bagi Persija karena mereka akan menjajal kandang baru di Jakarta International Stadium (JIS) untuk laga kandang. Selain itu, mereka juga akan menghadapi perjalanan tandang yang menarik, termasuk ke Ternate untuk bertemu Malut United.
Performa positif ini diharapkan dapat terus berlanjut, memberikan inspirasi bagi Jakmania untuk terus mendukung tim dengan cara yang sportif dan damai, baik di kandang maupun saat tim berlaga di luar Jakarta.