Liputan6.com, Jakarta Film Tukar Takdir karya sineas Mouly Surya bertabur bintang. Selain Nicholas Saputra, ada Marsha Timothy, Teddy Syach, Meriam Bellina hingga Adhisty Zara. Tema yang diusung pun tak biasa yakni kecelakaan pesawat.
Dalam film Tukar Takdir dikisahkan Rawa (Nicholas Saputra), programmer IT di bidang perpajakan, menjadi satu-satunya penumpang yang selamat dalam kecelakaan pesawat Jakarta Airways 79 setelah bertukar kursi dengan suami Dita (Marsha Timothy) yakni Raldi (Teddy Syach).
Sementara itu, Adhisty Zara sebagai Zahra anak pilot pesawat Jakarta Airways 79. Bagi Marsha Timothy, memerankan istri yang suaminya tewas dalam petaka pesawat tak mudah karena harus menyajikan duka mendalam di depan kamera.
“Dita memilih mengolah duka itu menjadi perjalanan yang mengantarnya bertemu sesama keluarga korban, dan memaknai kembali hidup, serta apa yang bisa ia lakukan setelahnya,” Marsha Timothy menjelaskan.
Vino G. Bastian telah mencatatkan sejumlah pencapaian gemilang sepanjang kariernya di industri perfilman Indonesia. Keberhasilannya dalam membawakan beragam karakter ikonis dan membintangi berbagai film tidak lepas dari dukungan serta kolaborasi erat...
Anak Seorang Pilot
Lewat pernyataaan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Senin (6/10/2025), Adhisty Zara menuturkan karakter yang dimainkannya dalam Tukar Takdir memiliki lapisan emosi yang kompleks.
“Sebagai anak dari pilot pesawat Jakarta Airways 79 yang mengalami petaka, ayahnya meninggal, Zahra memikul beban emosional ibunya yang berlarut dalam kesedihan,” kata bintang film Dua Garis Biru.
Menyembunyikan Duka
“Namun, di sini dia memilih untuk menyembunyikan duka dan rindu di balik senyuman. Dia sangat butuh sosok ayah dan Rawa menjadi sosok yang mengisi kekosongan itu,” Adhisty Zara mengulas.
Tukar Takdir diadaptasi dari novel laris berjudul sama karya Valiant Budi. Naskahnya digarap Mouly Surya. Chand Parwez Servia dan Rama Adi duduk di kursi produser. Bagi Mouly Surya, Tukar Takdir adalah tantangan baru.
Berdamai dengan Duka dan Kehilangan
Mouly Surya mengeksplorasi bentuk yang belum pernah dijelajahi sebelumnya tentang bagaimana petaka pesawat ditampilkan di layar lebar. Film ini butuh kematangan teknis untuk memberikan hasil maksimal.
“Di luar proses investigasi dan petaka pesawatnya, Tukar Takdir juga berbicara tentang berdamai dengan luka, duka, kehilangan, dan takdir,” pungkas Mouly Surya. Tukar Takdir masih tayang di bioskop Indonesia.