Dua Sekolah di Jawa Tengah Bertransformasi jadi Sekolah Garuda

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi(Hariyanto Mega/MI)

JAWA Tengah memiliki dua sekolah menengah atas yang ditetapkan sebagai Sekolah Garuda Transformasi. Dua sekolah tersebut yakni SMA Taruna Nusantara di Kabupaten Magelang dan SMA Pradita Dirgantara di Kabupaten Boyolali.

"Ada dua di Jawa Tengah, yaitu SMA Taruna Nusantara di Magelang dan SMA Pradita Dirgantara di Boyolali," kata Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi usai memberikan motivasi dan pengenalan Sekolah Garuda di SMA Pradita Dirgantara, Kabupaten Boyolali, Rabu, 8/10.

Ahmad Luthfi menjelaskan Sekolah Garuda merupakan kebijakan Presiden Prabowo Subianto terkait program sekolah unggulan. Sekolah Garuda, kata dia, dicanangkan sebagai bagian untuk mengejar Indonesia Emas 2045. Ahmad Luthfi berharap  akan lebih banyak lagi sekolah unggulan atau Sekolah Garuda di Jawa Tengah. 

Berdasarkan rencana pembangunan, mulai 2026 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kata dia, akan menambah minimal satu sekolah unggulan setiap tahunnya. Sekolah Garuda, ujarnya, akan menggunakan kurikulum nasional, kurikulum pengayaan global (inter-nasional), dan kurikulum asrama. Targetnya, lulusan Sekolah Garuda dapat melanjutkan pendidikan tinggi ke Perguruan Tinggi terbaik dunia.

"Penambahannya akan kita ajukan ke pemerintah pusat. Semakin banyak sekolah unggulan semakin bagus," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan (IKP), Agus Harimurti Yudhoyono, mengatakan, SMA Pradita Dirgantara merupakan salah satu dari 12 sekolah yang menjadi Sekolah Garuda Transformasi. Selain itu, sambung dia, ada 4 Sekolah Garuda Baru di Indonesia yang jumlahnya akan ditambah.

Dijelaskan, terkait infrastruktur Sekolah Garuda terbagi atas dua peruntukan yaitu Sekolah Garuda Transformasi yang menggunakan sekolah yang sudah ada. Rata-rata masih kondisi baik, namun tentu kan dilakukan penguatan fasilitas dasarnya. Baik untuk sarana belajar mengajar, riset.

"Termasuk membina karakter karena ke depan tidak hanya membentuk generasi yang cerdas secara intelektual saja, tetapi karakter, kepemimpinan,serta kecerdasan emosional dan sosial," katanya. (H-4)