
MENTERI Sosial Saifullah Yusuf bersama Komisi Nasional Disabilitas, menjenguk Syaiful Rosi Abdillah,13, santri korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny, Sabtu (11/10). Mereka memberi semangat pada Rosi yang kini menjadi penyandang disabilitas, setelah telapak kaki kanannya diamputasi akibat tragedi tersebut.
Mensos Saifullah Yusuf bersama Komisioner Komisi Nasional Disabilitas Jonna Aman Damanik, menjenguk Rosi di rumahnya di Desa Sumokali, Candi, Sidoarjo. Rosi adalah salah satu santri korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny, pada 29 September 2025 lalu.
Rosi yang memiliki hobi olahraga pencak silat ini, telapak kaki kanannya remuk dan harus diamputasi. Dia harus menjalani rawat jalan, dengan pantauan tim kesehatan instansi terkait.
"Kami datang menjenguk adik Rosi, berdialog dengan keluarga, memastikan seluruh kebutuhannya dipenuhi. Termasuk pendampingan psikologis agar bisa pulih total," kata Gus Ipul, panggilan akrab Mensos.
Gus Ipul dan Jonna menyemangati Rosi yang saat ini menjadi penyandang disabilitas. Sebab status penyandang disabilitas juga tetap bisa berprestasi, di berbagai bidang apapun.
Gus Ipul kemudian menjelaskan, bahwa Komisioner Komisi Nasional Disabilitas Jonna, juga merupakan penyandang disabilitas. Jonna tidak bisa melihat setelah hidup normal selama 37 tahun, sehingga sempat down, namun kemudian bisa bangkit dan semangat menjalani hidup. "Disabilitas bukan akhir segalanya. Rehabilitasi yang tepat bisa membuat masa depan mereka bahkan lebih baik," kata Jonna.
Gus Ipul menambahkan, pemerintah siap memberikan dukungan penuh dalam proses rehabilitasi, baik medis maupun sosial, agar Rosi bisa kembali menjalani hidup secara normal.
"Kami syukuri semangatnya luar biasa. Kementerian Sosial bekerja sama dengan pemerintah daerah akan memberikan perlindungan dan jaminan sosial, termasuk bantuan sekolah, kebutuhan pokok, hingga jaminan kesehatan melalui BPJS," kata Gus Ipul. (E-2)