Istilah globalisasi sekarang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat, terlebih lagi saat membahas ekonomi, sosial atau budaya. Namun, siapa yang pertama kali mengenali istilah itu? Banyak yang tidak tahu orang yang pertama kali menggunakan istilah globalisasi.
Orang yang pertama menggunakannya adalah seorang akademisi sekaligus ekonom yang namanya terkenal sama perkembangan dunia pemasaran modern. Melalui pemikirannya, konsep globalisasi akhirnya jadi landasan penting untuk perusahaan-perusahaan.
Profil Singkat dari Orang yang Pertama Kali Menggunakan Istilah Globalisasi
Mengutip dari buku Perkembangan Ilmu Hukum di Era Globalisasi, Dr. Henny Saida Flora, S.H., M.Hum., M.Kn., MH.Kes , dkk, (2025), orang yang pertama kali menggunakan istilah globalisasi adalah Theodore Levitt.
Theodore Levitt lahir tahun 1925 di Vollmerz, Jerman. Tahun 1935, Levitt dan keluarganya pindah ke Dayton, Ohio, untuk melindungi diri dari tekanan Nazi. Setelah dewasa, Levitt ikut perang di Eropa waktu Perang Dunia II, lalu lanjut kuliah di Antioch College.
Tahun 1951, Levitt mendapatkan gelar doktor ekonomi dari Ohio State University. Levitt pernah mengajar di University of North Dakota, lalu jadi konsultan di industri perminyakan, sebelum akhirnya gabung bersama Harvard Business School pada 1959.
Nama Levitt semakin dikenal sejak menulis artikel “Marketing Myopia” di Harvard Business Review tahun 1960. Levitt menjelaskan jika banyak perusahaan gagal berkembang karena terlalu fokus dengan produknya, padahal yang penting itu kebutuhan konsumen.
Gagasannya ini membuat dunia bisnis berpikir ulang soal pemasaran. Namun yang paling populer darinya saat tahun 1983, waktu Levitt mengenalkan istilah “globalisasi” untuk pertama kalinya.
Menurut Levitt, globalisasi itu perubahan sosial dan teknologi yang membuat perusahaan bisa jual produk yang sama, standar, ke berbagai negara dengan harga lebih murah. Sampai sekarang, konsep ini masih relevan untuk strategi pemasaran global.
Orang yang pertama kali menggunakan istilah globalisasi adalah Theodore Levitt. Levitt bukan hanya seorang akademisi biasa, tapi juga visioner yang membuka perspektif baru di dunia bisnis. Levitt membuktikan ide sederhana bisa jadi pondasi perubahan besar. (RIZ)