Liputan6.com, Jakarta- Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) baru-baru ini menjadi sasaran kritik dari pengamat sepak bola Malaysia. Kritikan ini muncul menyusul keputusan AFC menunjuk Arab Saudi sebagai tuan rumah Grup B babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, di mana Timnas Indonesia juga akan berlaga.
Keputusan tersebut menimbulkan pertanyaan besar mengenai prinsip netralitas dan keadilan dalam penyelenggaraan turnamen penting ini. Para pengamat Malaysia menyoroti potensi kerugian bagi tim-tim yang bukan berasal dari Timur Tengah, termasuk Timnas Indonesia.
Sorotan ini tidak hanya datang dari kalangan pengamat, tetapi juga mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas di Asia Tenggara terkait masa depan sepak bola di kawasan tersebut. Perdebatan mengenai lokasi tuan rumah dan penunjukan wasit menjadi topik hangat yang mengiringi persiapan menuju Piala Dunia 2026.
Ketidakadilan dan Kurangnya Netralitas Tuan Rumah
Pengamat sepak bola Malaysia, Faiz Gurun, secara tegas mengkritik keputusan AFC yang memilih Arab Saudi sebagai tuan rumah Grup B babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Menurutnya, penetapan lokasi ini tidak adil dan AFC seharusnya memilih tuan rumah yang benar-benar netral. Faiz mempertanyakan mengapa semua pertandingan harus selalu berlangsung di Timur Tengah, menyarankan lokasi alternatif seperti Korea Selatan, Jepang, China, atau bahkan Kuala Lumpur.
"Kita akan melihat dua pertandingan [Timnas Indonesia] yang sengit. Tapi, sudahkan dipastikan tuan rumah untuk pertandingan ini? Saya pikir kedua pertandingan berlangsung di Arab Saudi," ujar Faiz dalam podcast Bola Itu Life.
"Inilah yang saya bingung dengan AFC. Memang markas AFC di sini [di Kuala Lumpur], tapi kami sulit juga untuk bertanya."
"Tapi, apakah semua pertandingan harus di Timur Tengah? Apakah tidak ada tempat yang netral? Di Korea Selatan, Jepang, China? Kan di situ lebih netral. Bahkan kalau main di Kuala Lumpur juga bisa, kan lebih netral," sambung Faiz.
Keputusan AFC ini dinilai sangat menguntungkan Arab Saudi, terutama mengingat negara tersebut akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Kondisi ini menciptakan keuntungan non-teknis yang signifikan bagi tim tuan rumah, sekaligus menjadi ujian berat bagi tim tamu seperti Timnas Indonesia.
Pentingnya Perjuangan Indonesia bagi Sepak Bola Asia Tenggara
Pengamat sepak bola Malaysia lainnya, Keesh Sundaresan, menyoroti bahwa hasil pertandingan Timnas Indonesia di babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 memiliki dampak yang jauh lebih besar. Menurutnya, perjuangan Timnas Indonesia bukan hanya penting bagi negara mereka sendiri, tetapi juga bagi masa depan sepak bola Asia Tenggara secara keseluruhan.
Keesh Sundaresan menekankan bahwa keberhasilan Indonesia dalam menembus babak kualifikasi ini membawa harapan besar bagi seluruh kawasan ASEAN. Ini adalah kesempatan bagi Asia Tenggara untuk menunjukkan kemampuannya bersaing di panggung sepak bola dunia, sekaligus memotivasi negara-negara lain di kawasan untuk meningkatkan kualitas sepak bola mereka.
"FIFA Matchday berikutnya sangat penting bagi Indonesia. Bukan hanya untuk Indonesia, tapi saya berani bilang ini penting untuk masa depan sepak bola Asia Tenggara," kata Keesh.
Performa Timnas Indonesia yang solid dan disiplin telah menarik perhatian banyak pihak, termasuk media dan pengamat di Malaysia. Mereka melihat Indonesia sebagai kekuatan baru di Asia Tenggara yang mampu bersaing dengan tim-tim besar di Asia, memberikan inspirasi bagi perkembangan sepak bola regional.
Sorotan dan Pujian Terhadap Performa Timnas Indonesia
Meskipun ada kekhawatiran, pengamat sepak bola Malaysia, Raja Isa Raja Akram Shah, juga menyoroti lini tengah Timnas Indonesia yang dinilainya cukup meragukan menjelang laga kontra Arab Saudi. Ia menyatakan bahwa hasil seri atau kemenangan atas Arab Saudi akan menjadi modal penting untuk menghadapi Irak di pertandingan selanjutnya.
Di sisi lain, media dan pengamat sepak bola Malaysia memberikan pujian atas peningkatan performa Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia. Terutama setelah mampu menahan imbang Arab Saudi 1-1 di kandang lawan dan kemudian mengalahkan mereka 2-0 di Jakarta, membuktikan kemampuan tim Garuda.
Pundit Malaysia, Kes Sundaresan, mengakui bahwa Indonesia layak menang atas Arab Saudi, memuji permainan terorganisir serta serangan balik mematikan Timnas Indonesia. Ia secara khusus menyoroti Marselino Ferdinan sebagai pemain masa depan yang menjanjikan bagi Timnas Indonesia, menunjukkan apresiasi terhadap bakat muda.
Pujian ini mencerminkan pengakuan bahwa Timnas Indonesia di bawah kepemimpinan pelatih dan manajemen baru telah menunjukkan keberanian dan kerja keras yang luar biasa. Kemenangan ini membuat Malaysia melihat Indonesia sebagai kekuatan baru di Asia Tenggara yang mampu bersaing dengan tim-tim besar di Asia.