
PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) pada pekan lalu melakukan site visit atau kunjungan lapangan ke Provinsi Jawa Timur, untuk melihat langsung proyek dan program ramah lingkungan yang didukung oleh perseroan.
Pada Kamis (2/10), PT SMI berkunjung ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen, di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Direktur Utama PT SMI Reynaldi Hermansjah menyaksikan operasional PLTP Ijen dalam menghadirkan manfaat bagi masyarakat di sektor ketenagalistrikan.
PT SMI menyediakan fasilitas pembiayaan pembangunan PLTP Ijen sebesar US$144,9 juta atau sekitar Rp2,35 triliun, setara 65% dari total nilai proyek.
Selain pembiayaan, PT SMI juga mendukung penguatan kolaborasi lintas sektor, termasuk kemitraan dengan lembaga internasional, seperti Agence Française de Développement (AFD) dengan skema blended finance melalui platform SDG Indonesia One (SIO). Selain AFD, lembaga donor internasional lainnya yang mendukung proyek ini adalah Global Green Growth Institute (GGGI) dan Usaid Sinar berupa pemberian technical assistance.
"Proyek PLTP Ijen adalah contoh nyata sinergi antara pendanaan pembangunan dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan. Kami di PT SMI selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dalam proyek ini dengan Medco, dan juga mitra dari luar negeri seperti AFD (Agence Française de Développement). Perseroan berharap langkah strategis kami ini dapat mendukung pencapaian Asta Cita Pemerintah, terutama di sektor energi baru terbarukan," ujar Reynaldi dikutip dari siaran pers yang diterima, Senin (6/10).
Sebagai informasi, PLTP Ijen baru saja diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 26 Juni 2025 lalu. PLTP ini merupakan salah satu proyek strategis dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.
Dengan kapasitas awal sebesar 35 Megawatt (MW), PLTP Ijen dapat mendukung Sistem Kelistrikan Jawa Bali, hingga manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih dari 80 ribu rumah tangga.
Kehadiran PLTP Ijen mendukung target pemerintah untuk meningkatkan bauran EBT dari 9% menjadi 23% pada 2025, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Selain itu, juga sejalan dengan pencapaian target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat, serta sejalan dengan komitmen global dalam mengatasi perubahan iklim.
Pengoperasian PLTP Ijen berpotensi untuk berkontribusi dalam terhindarkannya emisi Gas Rumah Kaca sebesar 228.636 hingga 838.332 tCO2e/tahun.
Komitmen PT SMI terhadap kelestarian lingkungan, juga ditunjukkan lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Pada Jumat (3/10), PT SMI juga meninjau fasilitas konservasi penyu Omah Tukik di Pantai Cemara, Kabupaten Banyuwangi.
Pada kesempatan tersebut, PT SMI beserta masyarakat lokal turut melepas 40 ekor tukik atau anak penyu, ke lautan lepas. Melalui program ini, PT SMI membantu pembangunan fasilitas penangkaran tukik, revitalisasi kapal patroli dan penyediaan peralatan keselamatan laut.
Program ini juga sekaligus membuka lapangan kerja, termasuk pemandu wisata, operator, hingga pengelola lokasi konservasi. Sebanyak 500 warga sekitar dilibatkan dalam berbagai kegiatan mulai dari pembangunan fasilitas, pelatihan keselamatan laut, edukasi dan pelepasan tukik, hingga pemberdayaan masyarakat yang berjualan di lokasi
konservasi.
"Penyu merupakan salah satu elemen penting dalam menjaga ekosistem dan juga keanekaragaman hayati. Di sini PT SMI hadir untuk membantu pelestarian lingkungan di pesisir Banyuwangi ini, melalui program TJSL yang kami jalankan. Selain itu kami berharap kesejahteraan masyarakat lokal yang kami berdayakan melalui program ini, juga dapat meningkat," tutur Reynaldi.
Inisiatif proyek PLTP Ijen dan program TJSL Omah Tukik menggambarkan visi besar Perseroan dalam membangun Indonesia yang berkelanjutan, di mana kemajuan infrastruktur, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat berjalan berdampingan. PT SMI menegaskan bahwa pembangunan masa depan harus inklusif, ramah lingkungan, dan berorientasi jangka panjang. (Fal/E-1)