Liputan6.com, Jakarta Laga sengit antara Juventus dan AC Milan di Allianz Stadium berakhir tanpa gol. Kedua tim bermain hati-hati, namun tensi pertandingan tetap tinggi hingga menit terakhir.
Rafael Leao menjadi sorotan setelah gagal menuntaskan dua peluang emas yang bisa membawa Rossoneri unggul. Pemain Portugal itu masuk di babak kedua, tetapi tak mampu memberi dampak besar untuk Milan.
Kegagalan Leao membuatnya jadi sasaran kritik dari berbagai pihak, termasuk dari kubu lawan. Bahkan, pelatih Milan Massimiliano Allegri terlihat memarahi sang winger di pinggir lapangan karena tampil kurang tajam.
Namun, bukan hanya Allegri yang angkat bicara. Gelandang Milan, Adrien Rabiot, juga melontarkan komentar pedas yang membuat nama Leao kembali ramai diperbincangkan di media Italia.
Rabiot Kritik Leao: Sudah 26 Tahun
Adrien Rabiot menilai Rafael Leao sudah tak bisa lagi berlindung di balik status “pemain muda berbakat”. Menurutnya, di usia 26 tahun, Leao seharusnya sudah tampil lebih matang dan konsisten di level tertinggi.
“Ia pemain dengan potensi besar, tetapi di usia 26, kau tidak lagi muda,” kata Rabiot kepada Gazzetta dello Sport. “Di usianya, tidak ada lagi waktu untuk disia-siakan; waktu berlalu dengan cepat. Akan sangat disayangkan jika ia hanya menjadi pemain yang berpotensi hebat. Saya harap ia menyadari bahwa ia memiliki apa yang dibutuhkan untuk bersaing dengan yang terbaik.”
Rabiot juga menyinggung kurangnya determinasi dari Leao dibandingkan pemain top dunia lainnya. Ia berharap winger asal Portugal itu bisa mencontoh tekad dan etos kerja para pemain elit.
“Mungkin ia tidak memiliki tekad atau semangat seperti Modric, tetapi Leao perlu bertanya pada dirinya sendiri ke mana ia ingin pergi, apakah ia puas dengan apa yang telah dicapainya atau apakah tujuannya adalah untuk menjadi apa yang sebenarnya ia bisa,” lanjutnya.
Ibrahimovic Bela Leao: Dia Masih Ajaib!
Zlatan Ibrahimovic tak tinggal diam melihat kritik yang menghujani Leao. Legenda Swedia yang kini menjadi bagian dari manajemen Milan itu menegaskan bahwa Leao tetap pemain spesial dan masih punya waktu untuk kembali ke performa terbaik.
“Ingatlah bahwa selama pramusim, ia [Leao] adalah yang terbaik, lalu ia absen selama dua bulan, dan sekarang ia harus kembali bugar. Tentu saja, kita mengharapkan keajaiban. Leao memang ajaib!” puji Ibrahimovic kepada Gazzetta dello Sport.
Ibrahimovic juga menilai bahwa kedewasaan setiap pemain datang di waktu berbeda. Ia bahkan mencontohkan dirinya sendiri yang baru mencapai kematangan di usia yang lebih tua.
“Mereka bilang ia sudah berusia 26 tahun, tetapi saya menjadi dewasa di usia 28 tahun. Bagaimanapun, ketika kami memenangkan Scudetto, saya bisa bilang ia memenangkannya hampir sendirian,” tutup Ibra.
(Gazzetta dello Sport)