
TIM DVI Polri yang bertugas di RS Bhayangkara Surabaya berhasil mengidentifikasi tujuh jenazah santri yang menjadi korban runtuhnya Musala Ponpes Al Khoziny. Dengan demikian, dari 59 kantong jenazah yang diterima RS Bhayangkara, telah teridentifikasi sebanyak 17 jenazah.
"Untuk hari ini ada tujuh jenazah yang teridentifikasi," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Jatim Kombes Khusnan Marzuki di Post Mortem RS Bhayangkara Surabaya di Surabaya, Senin (6/10).
Nama-nama jenazah yang berhasil diidentifikasi yakni M Royhan Mustofa, Abdul Fattah, Wasiur Rohib, M Aziz Pratama Yudistira, M Dafin, M Ali Rahbini, dan Sulaiman Hadi. Tujuh jenazah tersebut, dua diantaranya dari Jawa Tengah dan Bekasi Jawa barat, sedangkan sisanya dari Jawa Timur.
"Tim DVI Polri masih mengerjakan sisa jenazah untuk mengungkap identitas jenazah lainnya. Data-data dari keluarga korban sangat diharapkan untuk mempercepat proses identifikasi," katanya.
Jenazah berhasil diidentifikasi setelah Tim DVI mencocokan data yang diberikan keluarga korban, dari gigi, sidik jari, serta rekam kesehatan korban. "Semuanya cocok dengan data yang kami terima," ujarnya.
Tim DVI Polri juga menemukan adanya potongan tubuh korban, tapi setelah dilakukan identifikasi ternyata dari satu orang. "Ada satu kantong berisi jenazah dan potongan tubuh, tapi setelah diteliti, ternyata satu orang yang sama," katanya.
Selain mendatangkan tim Inafis tambahan, Tim DVI Polri juga melibatkan Persatuan Dokter Forensik Indonesia untuk mempercepat proses identifikasi. (FL/E-1)