Liputan6.com, Jakarta Produser Manoj Punjabi akhirnya mengumumkan tanggal tayang salah satu film horor paling diantisipasi tahun ini, Janur Ireng. Film karya sutradara Kimo Stamboel itu menghantui bioskop Indonesia mulai 24 Desember 2025.
“Lebaran dan Desember adalah golden date. Mau minta tanggal itu, request Desember atau Lebaran boleh tapi, akhirnya yang menentukan pihak exhibitor (bioskop -red),” kata Manoj Punjabi di MD Place Jakarta, pekan ini.
Film Janur Ireng diperkuat barisan bintang kondang dari Rio Dewanto, Tora Sudiro hingga aktor peraih 2 Piala Citra, Marthino Lio. Ia ditempatkan sebagai prekuel Sewu Dino, yang sukses mendulang 4,8 jutaan penonton.
Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini merangkum 6 fakta Janur Ireng. Jangan lupa, film ini dibekali tata suara Dolby Atmos untuk memaksimalkan pengalaman sinematik para penonton selama di bioskop.
Diakui sang produser, Manoj Punjabi, KKN di Desa Penari ini merupakan salah satu film horor yang memiliki budget cukup tinggi. Bahkan mengalahkan film drama yang pernah dibuatnya.
1. Memasuki Tahap Finalisasi
Banyak yang bertanya sudah sejauh mana proses produksi film Janur Ireng hingga pihak MD Pictures berani mengumumkan tanggal rilis di bioskop. Kimo Stamboel membocorkan, syuting telah selesai dan editing pun beres.
“Sudah tahap finalisasi. Kita sudah editing, sudah lock semua. Lagi dikerjakan visual effects-nya. Sound lagi dikerjakan, scoring juga lagi dikerjakan. Insyaallah enggak lama lagi akan selesai, lock dan bisa di-preview,” urainya.
2. Bagian Tersulit Janur Ireng
Sewu Dino menjadi film Indonesa terlaris 2023 dengan jumlah penonton mencapai 4,89 juta. Untuk menanti prekuelnya publik harus menunggu 2,5 tahun. Manoj Punjabi mengakui, bikin sekuel atau prekuel memang tak segampang itu. Bagian tersulitnya adalah skenario.
“Skripnya dulu. Ini terkait harapan banyak orang. Saya tahu, kunci sukses di buku, skenario itu penting. Tantangan kami di sini, skrip mau ambil angle yang mana. Sewu Dino sudah ada ekspektasi dan fanbase. Kita mau lari seberapa jauh dari buku,” ujar Manoj Punjabi.
3. 60 Persen Drama, 40 Persen Horor
Kimo Stamboel membenarkan pernyataan Manoj Punjabi. Tak mudah mengalihwahanakan buku menjadi gambar bergerak lalu memuaskan semua pihak. Di sisi lain, horor ala MD Picures selalu dibangun lewat fondasi drama. Komposisi drama dan horor harus pas.
“Sekitar 60 persen drama. Horornya, pas, enggak berlebihan,” Kimo Stamboel menjanjikan. “Cara bikinnya sangat stylish sekaligus sophisticated. Tapi, dar der dor, enggak ada waktu untuk (penonton) napas istilahnya,” Manoj Punjabi menambahkan.
4. Tora Sudiro Yang Terakhir
Salah satu daya tarik film Janur Ireng adalah konfigurasi pemain yang unik. Rio Dewanto, Gisellma Firmansyah, Marthino Lio, Tora Sudiro, Masayu Anastasia, Epy Kusnandar, dan Ratu Rava resmi bergabung. Namun, yang paling susah dcari pemeran Arjo.
“Justru paling akhir karakter Arjo yang diperankan Tora Sudiro. Itu sangat sulit. Kita dapat aktor, mana yang bisa, dari casting beberapa kali akhirnya kami temukan, wah, ternyata Tora Sudiro. Dia serius dan mau,” beri tahu Kimo Stamboel.
5. Kabar MD Kontrak Abadi SimpleMan
Janur Ireng berasal dari karya SimpleMan. Banyak yang menyebut, dunia Sewu Dino lebih seram dari KKN di Desa Penari. Janur Ireng m...