Liputan6.com, Jakarta - Cemaran radioaktif Cesium-137 (Cs-137) ditemukan dalam udang beku yang dikirim dari Cikande, Banten ke Amerika Serikat.
Menurut United State Environmental Protection Agency (EPA) Cesium (Cs) adalah logam lunak, fleksibel, dan berwarna perak yang mencair mendekati suhu ruangan, tetapi mudah berikatan dengan klorida membentuk bubuk kristal.
Bentuk radioaktif cesium yang paling umum adalah Cs-137. Cesium-137 diproduksi melalui fisi nuklir untuk digunakan dalam peralatan medis dan alat ukur. Cesium-137 juga merupakan salah satu produk sampingan dari proses fisi nuklir dalam reaktor nuklir dan uji coba senjata nuklir.
Karena Cs-137 berikatan dengan klorida membentuk bubuk kristal, ia bereaksi di lingkungan seperti garam dapur (natrium klorida). Karakteristiknya, mudah bergerak di udara, mudah larut dalam air, terikat kuat pada tanah dan beton, tetapi tidak bergerak terlalu jauh ke bawah permukaan.
Tanaman dan vegetasi yang tumbuh di dalam atau di dekat tanah yang terkontaminasi dapat menyerap sejumlah kecil Cs-137 dari tanah. Sejumlah kecil Cs-137 dapat ditemukan di lingkungan dari senjata nuklir dan kecelakaan reaktor nuklir.
Paparan eksternal terhadap Cs-137 dalam jumlah besar dapat menyebabkan luka bakar, penyakit radiasi akut, dan bahkan kematian. Paparan dalam jumlah besar tersebut dapat berasal dari kesalahan penanganan sumber industri Cs-137 yang kuat, ledakan nuklir, atau kecelakaan nuklir besar.
“Paparan Cs-137 dapat meningkatkan risiko kanker karena adanya radiasi gamma berenergi tinggi. Paparan internal Cs-137 melalui konsumsi atau inhalasi memungkinkan bahan radioaktif tersebut terdistribusi di jaringan lunak, terutama jaringan otot, yang meningkatkan risiko kanker,” mengutip epa.gov, Rabu (1/10/2025).
Badan Pengawas Tenaga Nuklir menemukan paparan zat radioaktif Sesium-137 di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Temuan ini merupakan tindak lanjut dari informasi kontaminasi radioaktif dalam produk udang beku dari perusahaan as...
Pemerintah Amankan Area Industri Cikande dan Turunkan Tim Khusus
Cesium-137 digunakan dalam jumlah kecil untuk kalibrasi peralatan deteksi radiasi, seperti penghitung Geiger-Mueller. Dalam jumlah yang lebih besar, Cs-137 digunakan dalam:
- Perangkat terapi radiasi medis untuk mengobati kanker
- Pengukur industri yang mendeteksi aliran cairan melalui pipa
- Perangkat industri lain yang mengukur ketebalan material seperti kertas atau lembaran logam.
Dalam kasus yang terjadi di Cikande, Tim Khusus Cesium 137 menemukan 10 titik cemaran Cesium 137 dengan kekuatan yang berbeda-beda di sekitar Kawasan Industri Modern Cikande. Sementara ini, baru dua lokasi yang sudah selesai di dekontaminasi.
Kemudian benda yang memancarkan radiasi Cesium 137 akan dipindahkan ke gudang PT Peter Metal Technology (PMT), untuk melokalisir cemaran. Sedangkan lokasi yang terpapar, sudah dipasangi garis polisi dan papan nama larangan melintas, untuk mencegah masyarakat masuk ke daerah tersebut.
"Kami mohon semua area yang sudah diidentifikasi terdapat pencemaran Cesium 137 telah ada plangnya dan police line. Tolong jangan diganggu, karena berbahaya buat kesehatan kita," imbau Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq, Selasa, (30/9/2025) mengutip Regional Liputan6.com.
Kondisi Kawasan Industri Modern Cikande
Atas kejadian ini, pemerintah menetapkan pencemaran radioaktif jenis Cesium 137 di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, sebagai kejadian khusus.
Pos penjagaan khusus yang diisi oleh Brimob, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) hingga Kementerian Lingkungan Hidup (LH) sudah berdiri di pintu masuk Kawasan Industri Modern Cikande.
"Mulai hari ini (Selasa, 30 September 2025), maka Satgas Cesium 137 memutuskan Kawasan Industri Modern Cikande dengan status kejadian khusus cemaran radiasi," ujar Hanif.
Tim khusus Cesium 137 sudah beberapa minggu terakhir berada di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, untuk mencari hingga mendekontaminasi paparan radiasi.
Seluruh kendaraan yang keluar masuk akan diperiksa menggunakan Radiation Portal Monitoring (RPM). Jika ada ada yang terpapar radiasi, akan di dekontaminasi terlebih dulu sebelum diizinkan melanjutkan perjalanan.
"Bilamana dalam alat indikator kita itu tersinyalir mengandung cemaran 137, itu akan dilakukan di-grounded, kemudian dilakukan dekontaminasi. Sehingga tidak lagi kemudian ada kemungkinan Cesium 137 itu ngalir kemana-mana," terangnya.
Cemaran Cs-137 dalam Udang Beku Ditemukan FDA
Sebelumnya, udang beku yang dikirim PT Bahari Makmur Sejahtera (BMS) disebut terkontaminasi radioaktif. Temuan ini dirilis Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat.
FDA menyelidiki laporan kontaminasi Cesium-137 (Cs-137) dalam kontainer pengiriman dan produk udang beku yang diproses oleh BMS Foods di Indonesia.
Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) memberitahu FDA AS tentang temuan itu dalam kontainer pengiriman di empat pelabuhan AS, yakni Los Angeles, Houston, Savannah, dan Miami.
FDA lantas mengumpulkan beberapa sampel untuk analisis radionuklida, dengan hasil yang mengonfirmasi keberadaan Cs-137 dalam satu sampel udang tepung roti. Seluruh kontainer dan produk yang dinyatakan positif atau menunjukkan tanda-tanda Cs-137 telah ditolak masuk ke Amerika Serikat.
Laboratorium FDA mengonfirmasi adanya Cs-137 dalam udang tepung roti, menunjukkan kadar Cs-137 yang terdeteksi sebesar 68,48 Bq/kg +/- 8,25 Bq/kg. Tidak ada Cs-137 yang terdeteksi dalam produk lain yang diuji. Kendati demikian, hal ini tidak mengesampingkan kemungkinan kontaminasi.