
KENDARAAN tradisional bendi di Kota Solo, Jawa Tengah, kini telah memanfaatkan pembayaran digital QRIS (Quick Reaponse Code Indonesia). Aplikasi Qris juga tersedia di layanan angkutan umum bus Batik Solo Trans (BST).
"QRIS yang dibaca KRIS ini merupakan standar QR Code untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik, dompet elektronik, atau mobile banking," terang Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat. Penegasan itu diungkap Dwiyanto dalam penutupan kegiatan Sinergi Pejuang Penggerak Kedaulatan dan Persatuan Rupiah (SERDADU) tahun 2025, di Benteng Vastenberg, Sabtu (13/9/2025).
Kegiatan literasi cinta rupiah itu dihadiri Walikota Respati Ardi, pimpinan OJK, jajaran BI dan perbankan di Solo Raya, pengemudi BST dan kusir bendi (wisata) dan tamu lain yang mengikuti lomba Porsebank (Pekan Olahraga Perbankan) 2025.
Dalam penutupan kegiatan Serdadu 2025, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman cinta bangga paham (CBP) Rupiah antara BI dan Pemkot Solo. Hal ini sebagai penegasan komitmen mereka, meningkatkan literasi rupiah dan penguatan sistem pembayaran transportasi umum
Respati berharap kerja sama CBP rupiah ini akan menjadi langkah nyata membangun masyarakat untuk semakin bijak, bangga, dan cinta rupiah. “Saat ini semua mengarah ke dunia digital. QRIS menjadi salah satu alat pembayaran digital yang mudah dipakai oleh masyarakat," imbuh mantan Ketua Hipmi Solo itu.
Kehadiran QRIS di transportasi umum seperti BST dan bendi, diharap akan menjadikan Kota Solo lebih adaptif terhadap perkembangan zaman yang serba digital, dan sekaligus memberikan kemudahan transaksi bagi warga.
Pada sesi penandatanganan kesepahaman dilanjutkan launching QRIS bagi moda transportasi Bus BST dan Bendi, yang menjadi awal dimulainya sistem pembayaran digital di ruang publi. Kru BST dan kusir bendi menyambut senang pemberlakuan sistem QRIS itu. (M-1)