
PENGUMUMAN pemenang Property Guru Indonesia Property Awards (IPA) 2025 sudah di depan mata sejak resmi diumumkan mulai pada 18 April 2025. Tahun ini adalah penyelenggaraan ke-11 dan akan diakhiri pada grand final Asia Property Awards (APA) 2025 saat Gala Night 21 November 2025 di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, di Jakarta, Indonesia.
Seri Penghargaan Properti PropertyGuru Asia ini menampilkan pengembang, hasil pengembangan, dan desain real estat terbaik di setiap pasar di kawasan Asia Pasifik sebelum bersaing untuk meraih penghargaan tertinggi di Grand Final.
Seiring terjadinya pergeseran pasar, IPA 2025 membuka kategori baru untuk tahun 2025. Dua belas kategori tersebut adalah Best Township Developer; Best Community Developer; Best TOD Developer; Best Completed Mixed Use Development; Best Oceanview Condo Development; Best Oceanview Housing Development; Best Multigeneration Living Condo Development; Best Multigeneration Living Housing Development; Best Low Cost Housing Development; Best Renovated Residential Development; Best Renovated Commercial Development; and Best Townhouse Architectural Design.
Panel juri diketuai oleh CEO dan Managing Director PTI Architects, Doddy A. Tjahjadi. Dan terdiri dari Vivin Hasanto (JLL Indonesia);, Alex Bayusaputro (Genius Loci); Bagus Adikusumo (PT. Colliers International Indonesia); Cornel Juniarto (Hermawan Juniarto & Partners); Djinadi Gunawan (PT Meinhardt Indonesia); Hendra Hartono (PT. Leads Property Services Indonesia; Lina Gan (Indonesia Design); dan M Archica Danisworo (PDW Architects).
Sebelumnya, General Manager PropertyGuru Asia Property Awards and Events, Jules Kay, mengatakan Indonesia telah lama menjadi ajang pembuktian pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. ''Tahun ini, kami terus memberikan penghargaan kepada para pengembang yang menetapkan tolok ukur tertinggi dalam bidang ini dan sekitarnya,'' kata Kay.
INSPEKSI TAPAK
Saat ini IPA 11 sedang dalam inspeksi proyek. Proses ini berlangsung 15 September hingga 10 Oktober 2025.
Di masa inspeksi ini, Media Indonesia mendapat kesempatan untuk mewawancara salah satu juri pada IPA 2025. Managing Director, PTI Architects, Doddy A. Tjahjadi punya tip khusus bagi para peserta untuk mendapat 'perhatian'-nya.
Doddy mengawasi manajemen dan operasi Arsitek PTI sebagai perusahaan bisnis. Di bawah kepemimpinannya yang teguh dan keterampilan manajemen strategis, PTI Architects telah mengamankan posisi di antara 10 arsitek teratas di Indonesia sejak tahun 2005 dan terus bertambah. Dia memimpin inisiatif pemasaran dan upaya pengembangan bisnis perusahaan. Dengan pemahamannya yang kuat tentang kelayakan proyek dan kelayakan komersial, klien yakin akan manfaat nyata dan ROI (Return on Investment) yang menarik dari usaha proyek mereka.
Sebagai juri IPA 2025, Doddy menilai proyek-proyek yang ikuti seleksi berdasarkan fungsi, solusi, dan estetika. ''Sebagai ketua juri dalam IPA 2025, saya menilai sebuah proyek dari prinsip yang kita (di PTI Architects) pakai dalam mendesain proyek-proyek kita. Yaitu aspek fungsi, solusi, dan estetika,'' kata Doddy pekan lalu kepada Media Indonesia.
Doddy menjabarkan bahwa fungsi bangunan harus tepat guna. Menurut arsitek dari The Regent Residence dan Menara Mangkuluhur 1 Jakarta itu, bangunan yang salah desain atau over design sesungguhnya tidak bagus untuk lingkungan dan prinsip sustainability (keberlanjutan). ''Membangun secukupnya untuk memenuhi kebutuhan tertentu sering sulit dilakukan bagi arsitek dan pengembang yang belum berpengalaman,'' tambah Doddy.
Kedua, menurut Doddy, solusi desain yg tepat untuk pengguna dan masyarakat, menjadi poin kedua yang harus diaplikasikan peserta. ''Karena proyek yang sukses di satu tempat dan waktu, belum tentu sukses atau cocok di tempat lain atau di masa lain,'' imbuhnya.
Poin ketiga yang tidak boleh terlupakan adalah estetika (keindahan). Poin ini harus selaras dengan fungsi bangunan, budget dan lingkungan sekitar. Jadi, ujarnya, proyek yang mahal tidak selalu akan memenangi penghargaan, demikian juga proyek di daerah tidak harus kalah dengan proyek di ibu kota.
Pemegang gelar Sarjana Arsitektur (Kehormatan) dari Universitas New South Wales di Sydney dan gelar Master Manajemen Konstruksi dari universitas yang sama itu dikenal sebagai sosok yang cukup berpengaruh di dunia arsitektur dan bisnis properti Indonesia.
KEBUTUHAN PASAR
Doddy telah merancang sekitar 200 karya arsitektur sejak awal era '90-an. Beberapa proyek terakhir yang dia di antaranya The Regent Residence, Menara Mangkuluhur 1, Kuningan City, Puri Indah Mall 2 di Jakarta; Six Senses di Uluwatu, Bali; Paragon City di Semarang; Medan Center Point di Medan; Double Tree by Hilton di Vientianne, Laos; serta beberapa hotel bintang 5 di China untuk Wanda Group. Yang terbaru adalah arena pameran terbesar di Indonesia, NICE @PIK2 yang akan diresmikan pada September 2025.
Dalam hal merancang, Doddy mengatakan ada tiga elemen utama yang selalu dia perhatikan dalam setiap rancangannya. Tiga elemen itu adalah fungsi bangunan, segi komersial dan estetika. Namun, tambahnya, dalam setiap proyeknya, tiga elemen tersebut akan tampil dalam wujud yang berbeda-beda.
Dalam proses merancang sebuah proyek, Doddy selalu menggali hal apa saja yang diinginkan klien dan menggali kebutuhan pasar. ''Kedua hal tersebut sangatlah penting untuk tipe-tipe proyek yg biasa dikerjakan oleh PTI Architects yaitu komersial, retail, hotel/resort, apartemen
dan fasilitas umum skala besar (gedung pameran dan konvensi, pendidikan dan olahraga),'' tukasnya.
Dalam setiap rancangannya Doddy dan firmanya PTI Architects selalu lebih mengutamakan kecocokan fungsi bangunan terhadap pemilik dan pengguna, solusi komersial yang tepat, dan estetika yang selaras dengan fungsi bangunan, budget dan lokasi proyek. ''Kami tidak terikat oleh gaya arsitektur tertentu dalam estetika bangunan,'' tambahnya.
DUNIA ARSITEKTUR INDONESIA
Saat ditanya tentang pandagannya pada kondisi dan perkembangan dunia arsitektur di Indonesia saat ini, Doddy menilai dunia arsitektur Indonesia saat ini sangat bergairah dengan banyaknya proyek-proyek besar dan penting yang didesain oleh arsitek Indonesia. Selain itu banyak arsitek-arsitek muda yang berbakat dan mempunyai idealisme tinggi. ''Saya juga senang melihat banyak arsitek dan interior designer Indonesia dengan pengalaman internasional yang sudah kembali (untuk berkarya) ke Tanah Air,'' urainya.
Selain itu, perkembangan dunia arsitektur Indonesia saat ini sudah sangat bagus jika dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Hal ini, menurutnya, didorong oleh banyaknya proyek di Indonesia dalam 2 dekade terakhir dan timbulnya kepercayaan yang lebih besar dari pengembang dan pemilik proyek kepada arsitek-arsitek Indonesia pasca-krisis keuangan Asia 1998. (H-1)