Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) menargetkan layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) bisa digunakan di China pada akhir 2025.
“Mudah-mudahan, insya Allah, akhir tahun kita bisa implementasi QR Indonesia-China dua sisi, baik inbound maupun outbound,” kata Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Agustus 2025 secara daring di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, proses implementasi QRIS di China masih dalam tahap uji coba terbatas (sandboxing) bersama People’s Bank of China (PBoC) per 17 Agustus 2025.
Uji coba itu melibatkan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), UnionPay International (UPI), dan perwakilan dari dua pemain utama di China.
Baca juga: BI catat transaksi QRIS Antarnegara capai Rp1,66 triliun per Juni 2025
“Kalau mau melakukan QRIS Cross Border itu ada tahapan MoU (Nota Kesepahaman) dulu antara bank sentral, lalu antara industri, setelah itu pengembangan interlinking, baru uji coba sandbox. Ini pada tahapan terakhir uji coba sandbox, setelah itu kami implementasi,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, layanan QRIS resmi dapat digunakan sebagai media pembayaran di Jepang melalui pemindaian JPQR Global pada 17 Agustus 2025.
Adapun BI melaporkan volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS secara umum tumbuh signfikan sebesar 162,77 persen (year-on-year/yoy) per Juli 2025.
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.