Liputan6.com, Jakarta - Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat melaporkan temuan mengejutkan terkait udang beku asal Indonesia yang tercemar zat radioaktif Cesium 137 (Cs-137).
Kontaminasi ini terdeteksi di kawasan industri Cikande, Serang, Banten, dan memicu perhatian serius dari pemerintah Indonesia maupun lembaga internasional.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut bahwa paparan eksternal Cs-137 dalam jumlah besar dapat memicu berbagai dampak kesehatan, mulai dari luka bakar, penyakit radiasi akut, hingga kematian.
Lebih mengkhawatirkan lagi, paparan internal akibat konsumsi makanan yang tercemar Cs-137 bisa meningkatkan risiko kanker.
"Sehingga jaringan tersebut terpapar partikel beta dan radiasi gamma, serta meningkatkan risiko kanker," tulis CDC dalam laman resminya dikutip Health Liputan6.com pada Rabu, 1 Oktober 2025.
FDA pertama kali mendeteksi kontaminasi Cs-137 dalam kontainer pengiriman udang beku dari Indonesia yang masuk melalui empat pelabuhan besar di Amerika Serikat, yakni Los Angeles, Houston, Savannah, dan Miami.
Hasil uji laboratorium FDA menunjukkan adanya Cs-137 dalam sampel udang tepung roti dengan kadar mencapai 68,48 Bq/kg ± 8,25 Bq/kg.
Pemerintah Indonesia Ambil Tindakan
Meski hanya satu sampel yang terkonfirmasi, seluruh produk dalam kontainer yang terkait langsung ditolak masuk ke pasar AS.
Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) juga mendukung langkah FDA dengan menahan distribusi produk demi mencegah paparan berbahaya ke masyarakat.
Menanggapi kasus ini, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa pemerintah telah menetapkan status kejadian khusus di kawasan industri Modern Cikande.
Hal ini dilakukan agar langkah dekontaminasi bisa lebih cepat dan terarah. "Pemerintahan atau Satgas terus melakukan pemantauan ketat, memberikan pelindungan bagi pekerja dan masyarakat terdampak," kata Zulkifli dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa, 30 September 2025.
Zulhas juga memastikan bahwa kasus kontaminasi ini tidak akan mengganggu rantai pasok udang beku di pasar lokal maupun ekspor.
"Investigasi Satgas memastikan kontaminasi Cs-137 hanya terjadi di Cikande, tidak pada rantai pasok nasional maupun ekspor. Jadi hanya satu titik di Cikande," ujarnya seperti dikutip dari Bisnis Liputan6.com pada Kamis.
9 Orang Terpapar Radiasi
Pemerintah mencatat ada 1.562 orang yang diperiksa, termasuk pekerja dan masyarakat sekitar pabrik. Dari jumlah tersebut, sembilan orang diduga terkontaminasi Cs-137.
"Pemerintah telah melakukan pemeriksaan terhadap 1.562 pekerja dan masyarakat dan tidak menimbulkan dampak serius. Hanya ada sembilan orang yang perlu penanganan khusus, dan itu sudah ditangani oleh Kementerian Kesehatan dengan obat asal Singapura," kata Zulkifli Hasan.
Meski begitu, pemerintah menegaskan bahwa upaya monitoring dan perawatan akan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada efek kesehatan jangka panjang.
Bahaya Cs-137 Bagi Kesehatan
Menurut CDC, Cs-137 merupakan isotop radioaktif yang bisa menyebar luas di lingkungan akibat aktivitas industri atau kecelakaan nuklir.
Jika terhirup atau tertelan, zat ini akan terdistribusi di jaringan lunak, terutama otot, dan terus memaparkan radiasi gamma berenergi tinggi ke tubuh.
Paparan berulang dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker. Selain itu, dosis tinggi radiasi juga berpotensi menyebabkan kerusakan organ dan sistem kekebalan tubuh.
Dekontaminasi Jadi Prioritas
Pemerintah Indonesia kini fokus melakukan dekontaminasi kawasan industri Cikande. Satgas khusus yang dibentuk sejak 11 September 2025 terus menelusuri sumber paparan Cs-137 untuk mencegah penyebaran lebih luas.
"Langkah-langkah sudah dilakukan. Status kejadian khusus itu di Cikande agar jelas, terang hanya kawasan industri khusus Cikande. Tidak ada di tempat lain," kata Zulhas menegaskan.
Sementara itu, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) turut dilibatkan dalam pengawasan dan pengendalian kontaminasi radioaktif ini.