
MESKI sempat jatuh sakit dua hari sebelum bertanding, lifter andalan Indonesia Rizki Juniansyah tetap menunjukkan kelasnya di panggung dunia. Peraih emas Olimpiade Paris 2024 itu sukses meraih dua medali emas sekaligus memecahkan rekor dunia pada IWF World Championship 2025 di Forde, Norwegia, Senin (6/10).
Pelatih angkat besi Triyatno mengungkapkan, kondisi Rizki sempat menurun jelang pertandingan. Ia menyebutkan, Rizki menderita demam tepat dua hari sebelum melakoni pertandingan.
“Dua hari sebelum tanding dia sempat demam. Saya sempat khawatir, masih bisa angkat atau tidak Rizki. Tapi alhamdulillah menjelang pertandingan kondisinya membaik,” ujar Triyatno.
Ia menjelaskan, ketidakbugaran Rizki terlihat pada nomor snatch, di mana ia gagal mengangkat 162 kilogram dan hanya berhasil pada 157 kilogram.
“Itu juga sudah bagus karena dia baru pulih dari demam. Di latihan sebelumnya, dia sudah sempat mengangkat 165–170 kilogram. Kalau kondisinya fit, Insya Allah bisa bersaing lebih maksimal,” tambahnya.
Menurut Triyatno, demam yang dialami Rizki disebabkan cuaca dingin dan angin kencang di Norwegia. “Tidak hanya Rizki, pelatih dan manajer juga sempat kena demam semua,” ungkapnya.
Rizki bersama tim angkat besi Indonesia tiba di Norwegia pada 1 Oktober, hanya lima hari sebelum bertanding. Meski waktu adaptasi terbatas, Rizki tetap mampu tampil luar biasa di nomor clean & jerk. Ia berhasil mengangkat 204 kilogram pada percobaan kedua, angka yang sekaligus memecahkan rekor dunia.
“Kejutan bagi saya, karena mau tidak mau Rizki harus angkat 204 kilogram kalau mau dapat medali, baik di total maupun di clean & jerk. Padahal saat pemanasan, angkatan 190 kilogramnya gagal. Tapi dengan semangatnya, dia bisa bangkit dan sukses di angkatan 204,” tutur Triyatno.
Dengan total angkatan 361 kilogram, Rizki hanya terpaut satu kilogram dari rekor dunia total angkatan. Ia unggul atas lifter Korea Utara Ri Chong Song yang menempati posisi kedua dan Abdelrahman Younes asal Mesir di urutan ketiga.
Triyatno menegaskan, pencapaian ini semakin istimewa karena menjadi debut resmi Rizki di kelas 79 kilogram putra. “Kita sebenarnya tidak menargetkan apa-apa karena ini kelas baru, dan kita belum tahu kekuatan lawan-lawan. Yang penting angkatannya terbaik saja,” ujarnya. (H-3)