




Sejumlah anak-anak Gaza yang kehilangan anggota tubuhnya menuju pengobatan ke luar negeri, Rabu (10/9/2025). Mereka merupakan korban pengeboman Israel yang menghantam kediamannya di Gaza, Palestina.
Salah satu korban anak akibat bom Israel, Omar Abu Kuwaik (6) yakin anggota tubuhnya akan tumbuh kembali di hari ulang tahunnya.
"Nanti kalau sudah tujuh tahun, tanganku akan kembali," harapnya sambil mengelus lengan kirinya. Awal bulan ini ia akan menjalani perawatan di Beirut, Lebanon.
Omar merupakan satu-satunya yang selamat ketika bom menghujam kediaman kakek neneknya. Kedua orangtuanya, saudara perempuan, juga keluarga besarnya turut tewas akibat ledakan tersebut.
Sama seperti Omar, Amir Hajjaj (14) menjadi korban saat kebrutalan Israel serang Gaza.
Saat dievakuasi, Amir mengalami pendarahan empat hari di rumah sakit yang dipadati korban.
Naas, jari-jari tangan kanan Amir tak sempat diselamatkan dokter.
Kini, ia segera dievakuasi ke UNICEF Kairo, Mesir untuk pengobatan saraf dan fisoterapi.
Cerita mereka merupakan contoh kecil dari 45.000 anak Gaza yang cedera. Sedangkan, anak-anak yang tewas mencapai 18.000 dari 64.000 total korban jiwa di Gaza.
Bala bantuan yang berdatangan terus terhambat karena serangan udara yang masif, infrastruktur yang hancur, dan inkonsistensi rute evakuasi oleh Israel.
