Ini Alasan Banyak Orang Bingung Bertahan atau Pergi dari Lingkungan Toxic, Begini Saran Psikiater

14 hours ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Perilaku toxic sering kali tidak disadari. Padahal, dampaknya bisa sangat merusak kesehatan mental maupun fisik. Menurut dokter spesialis kesehatan jiwa, dr. Hilda Marsela, Sp.KJ, perilaku toxic sebenarnya bukan soal 'orangnya', melainkan efek yang ditimbulkan dari interaksi tersebut.

"Sebenarnya toxic itu bukan tentang orangnya, tetapi apa dampaknya. Dari interaksi orang-orang di dalam itu dampaknya gimana terhadap kita. Apakah dampaknya positif atau negatif," kata Hilda dalam Talkshow Warasnya di Tengah Kerasnya Hidup dalam rangka Hari Kesehatan Jiwa Sedunia melalui live Instagram Kemenkes RI pada Jumat, 10 Oktober 2025.

Lingkungan toxic bisa muncul di mana saja --- mulai dari hubungan percintaan, keluarga, hingga tempat kerja. "Sebagai contoh toxic relationship, misalnya kekerasan verbal atau fisik, dampaknya bisa bikin pasangan jadi takut dan stres," katanya.

Hal yang sama juga terjadi di dunia kerja. "Lingkungan kerja toxic misalnya diwarnai kompetisi yang nggak sehat. Individu yang merasakan ini jadi nggak aman, takut, nggak berani berekspresi, dan akhirnya jadi stres," tambahnya.

Namun, keluar dari situasi toxic bukanlah hal yang mudah. Banyak orang memilih bertahan karena keterikatan emosional atau rasa takut kehilangan.

Toxic Bukan Tentang Orangnya, tapi Dampaknya

Istilah toxic sering disalahartikan sebagai label pada seseorang. Padahal, kata Hilda, perilaku toxic lebih berkaitan dengan efek yang ditimbulkan dari suatu interaksi.

"Toxic dalam bahasa Inggris artinya beracun atau berbahaya. Perilaku toxic sebenarnya merujuk pada sesuatu yang dampaknya bisa merusak atau merugikan baik fisik atau mental," katanya.

Artinya, seseorang atau lingkungan bisa dianggap toxic bila menimbulkan rasa takut, stres, atau tidak aman secara berulang. Fokusnya bukan menyalahkan siapa, tapi mengenali dampak yang muncul pada diri sendiri.

Risiko Memilih Bertahan dalam Hubungan Toxic

Tidak semua orang bisa langsung keluar dari lingkungan toxic, terutama bila terikat oleh faktor pekerjaan atau hubungan keluarga. Dalam kondisi ini, Hilda menyarankan langkah bertahan yang disertai dengan kemampuan adaptasi.

"Kalau memang kita belum bisa keluar dari lingkungan tersebut, yang harus dilakukan adalah bertahan dan adaptasi," katanya.

Menurutnya, bertahan bukan berarti pasrah, melainkan mencari cara agar diri tetap aman. "Misalnya, kita cari hal-hal yang bikin kita nyaman untuk cari distraksi, coba cari solusinya, mungkin bisa komunikasi dengan orang-orang yang nggak nyaman itu," ujarnya.

Jika komunikasi tidak berhasil, batasan menjadi langkah penting. "Kita bisa menetapkan boundaries atau batasan hal-hal yang tidak menyenangkan itu. Kita bisa menolak dan bilang ‘tidak’ kemudian berfokus pada sesuatu positif yang kita suka," tambahnya.

Kenapa Banyak Orang Sulit Pergi dari Lingkungan Toxic?

Meski sadar berada di situasi yang tidak sehat, banyak orang tetap bertahan. Hilda, menjelaskan, hal ini sering berkaitan dengan pola kelekatan atau attachment style.

"Orang yang punya masalah kelekatan atau insecure attachment biasanya mereka nggak berani melepas kalau sudah dalam hubungan. Kalau belum hubungan, mereka nggak berani untuk dekat," katanya.

Faktor perasaan tidak berharga juga berperan besar. "Terkadang mereka yang terjebak dalam hubungan toxic merasa tidak berharga, jadi sekalinya dekat dengan orang lain akan melekat sekali. Jadi mereka berpikir "Kalau nggak sama dia, siapa yang mau sama saya?'," katanya.

Pemikiran ini membuat seseorang terjebak dalam lingkaran ketergantungan emosional. Sehingga, hal ini membuatnya sulit memutus hubungan meski tahu dirinya disakiti.

Foto Pilihan

Seorang tenaga kesehatan mengukur lingkar kepala bayi selama program imunisasi massal di Surabaya pada 15 September 2025. (Juni KRISWANTO/AFP)
Read Entire Article