
“Delapan dari sepuluh trainee perempuan tidak mengalami menstruasi,” ujar seorang staf dari tim pengembangan trainee di sebuah agensi hiburan ternama Korea Selatan dikutip dari The Korean Herald, Selasa (7/10).
Hari-hari para calon idola ini dimulai pukul 5 pagi dan baru berakhir lewat pukul 2 dini hari. Demi menjaga tubuh tetap langsing, sebagian dari mereka bahkan hanya minum air putih selama berhari-hari tanpa makan.
Di balik gemerlap panggung dan pesona sempurna para bintang K-pop, tersembunyi rutinitas brutal dan pengorbanan besar yang jarang terlihat publik.
K-Pop: Ekspor Budaya yang Mendunia
Dengan nama-nama besar seperti BTS, Blackpink, dan film animasi “KPop Demon Hunters” yang semakin mengangkat pamor budaya Korea, K-pop kini menjadi salah satu ekspor budaya paling sukses di dunia.
Namun, di balik kesuksesan global itu, kritik demi kritik terus bermunculan. Para idol yang dilatih sejak usia muda di bawah pengawasan ketat sering kali harus menanggung tekanan fisik dan mental luar biasa.
Bagi mereka yang gagal mencapai puncak popularitas, konsekuensinya bisa menghancurkan hidup.
Mengungkap Sistem yang Tersembunyi
Sebuah buku investigasi terbaru mengupas sisi gelap industri ini secara mendalam. Melalui kisah nyata para trainee, idol, produser, dan eksekutif, buku ini menyingkap harga yang harus dibayar demi gemerlap yang memukau dunia.
Berdasarkan wawancara dengan lebih dari 40 narasumber, mulai dari artis, agensi, pengacara, hingga penggemar, buku ini mengungkap kontradiksi yang selama ini ditutupi oleh industri K-pop.
Isinya mencakup kehidupan harian para trainee muda, kontrak eksklusif yang bersifat eksploitatif, hingga mekanisme keuangan yang sering membuat para artis justru terjerat utang.
Lebih jauh, buku ini juga menelusuri bagaimana model pelatihan idol Korea mulai diekspor ke berbagai negara, memicu perdebatan baru tentang hak asasi manusia dan eksploitasi tenaga kerja muda.
Lebih dari Sekadar Hiburan
Ditulis oleh seorang jurnalis investigasi, buku ini memperluas laporan-laporan media yang sebelumnya hanya menyentuh permukaan.
Dengan riset mendalam dan kisah nyata yang menyayat hati, karya ini menghadirkan gambaran paling detail sejauh ini tentang sisi gelap di balik kesuksesan K-pop, dunia di mana impian bersinar terang, tapi bayangannya begitu kelam. (The Korean Herald/Z-10)