Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menurunkan tim dari Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk menyelidiki runtuhnya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Musibah yang terjadi pada Senin (29/9) itu menyebabkan ratusan santri tertimbun reruntuhan.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan pihaknya sudah mengirimkan tim ke lokasi saat evakuasi dilakukan dengan alat berat pada Kamis (2/10).
“Sudah, pada saat sudah bisa dibuka, maksudnya alat berat sudah mulai turun, kita masuk. Jadi pelan-pelan masuk,” ujar Dody ketika ditemui di kantornya, Jumat (3/10).
Dody juga memastikan Komite Keselamatan Bangunan dari Cipta Karya sudah diterjunkan untuk mendalami penyebab kejadian.
“Sampun (sudah), tapi kan ini masalah berduka, jadi kita juga nggak bisa terlalu gembar-gembor gitu lah. Yang penting sekarang tanggap darurat dulu. Selesai dulu, mengeluarkan yang tersisa keluar dulu, baru kita bicara yang lainnya,” lanjut Dody.
Soal izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), Dody menyebut pihaknya belum bisa memastikan karena masih fokus pada penanganan darurat.
“Lagi tanggap darurat, jadi belum ngecek sampai urusan detail fisiknya,” ucapnya.
Dody menegaskan bantuan alat berat dari Kementerian PU sudah dikerahkan sejak awal tanggap darurat.
“Sudah, kita sudah dari pertama, tanggal 29 (September). Tapi kan itu baru kemarin alat berat diizinkan oleh Basarnas dan Kodim baru boleh masuk karena kan masih ada yang waktu itu masih ada hidup,” jelasnya.
Ia menceritakan, sebelum alat berat digunakan, tim SAR sempat melakukan tes hening untuk memastikan tidak ada lagi tanda-tanda korban hidup di bawah reruntuhan.
“Jadi kemarin itu ada tes hening dulu nih. Tes hening tuh didengerin tuh. Masih ada yang bersuara nggak, teriak-teriak segala macam. Begitu nggak ada, makanya alat berat mulai kemarin kan siang ke sore itu boleh masuk,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, melaporkan bangunan ponpes tersebut runtuh pada Senin (29/9) sekitar pukul 15.35 WIB. Tim pertama yang tiba segera melakukan asesmen awal, untuk menemukan tanda-tanda kehidupan dari para korban.
Hingga pencarian hari kelima, Jumat (3/10), tim SAR gabungan kembali mengevakuasi dua korban dalam kondisi meninggal dunia. Keduanya ditemukan di sektor A2 atau sisi belakang, tepatnya di area wudu. Pada pagi hari yang sama, tim juga menemukan dua korban meninggal. Siangnya satu korban meninggal kembali ditemukan.
Dengan demikian, total korban yang sudah dievakuasi berjumlah 113 orang. 103 selamat, 10 meninggal dunia dan 53 orang masih dalam proses pencarian.