
DARI semua hewan yang pernah hidup di Bumi, dinosaurus berleher panjang dan besar yang dikenal sebagai sauropoda tetap tak tertandingi. Tidak ada hewan darat lain yang mendekati ukuran mereka. Sauropoda melebihi semua dinosaurus lain, dari hadrosaurus bertopeng bebek hingga ceratopsia bertanduk, ankilosaurus bersenjata, dan tyranosaurus predator.
Proses fosilisasi untuk hewan sebesar ini membutuhkan peristiwa unik, seperti longsor atau banjir besar. Selain itu, tubuh sauropoda yang terdiri dari tulang kaki padat seperti batang pohon, vertebra berlubang seperti sarang lebah, dan tengkorak tipis membuat fosil lebih sulit diawetkan.
Meski demikian, catatan fosil sauropoda meningkat pesat sejak 1990-an, dengan sekitar 10 spesies baru diumumkan tiap tahun. Penemuan ini memungkinkan ilmuwan meneliti evolusi ukuran raksasa mereka.
Fosil menunjukkan proporsi tubuh sauropoda sangat bervariasi. Ada yang ramping seperti jerapah, ada yang kekar seperti gajah, leher dan ekor yang simetris, atau justru terlihat tidak seimbang. Beberapa memiliki kaki depan lebih panjang, sementara yang lain menjaga leher dekat tanah.
Variasi ini memungkinkan beberapa spesies hidup berdampingan, masing-masing memanfaatkan sumber daya berbeda. Untuk membandingkan ukuran, ilmuwan menggunakan massa tubuh. Sekitar 200 dari 250 spesies sauropoda diketahui dari tulang anggota tubuh lengkap,
Hal ini memungkinkan ilmuwan memperkirakan massa tubuh mereka dengan melihat ketebalan tulang. Berfungsi seperti kolom penyangga bagi tubuh raksasa mereka.
Evolusi Ukuran Raksasa
Dari catatan baru, diketahui sauropoda pertama kali muncul lebih dari 200 juta tahun lalu dengan ukuran relatif kecil, sebanding badak. Sekitar 165 juta tahun lalu, muncul raksasa pertama, termasuk mamenchisaurids berleher sangat panjang.
Selama 100 juta tahun berikutnya, ukuran raksasa berevolusi tiga lusin kali di enam benua berbeda. Dengan setiap garis keturunan mencapai ukuran super secara independen. Beberapa spesies terbesar, seperti titanosaurus Patagotitan, memiliki berat lebih dari 50 ton. Sementara sauropoda kecil, seperti Magyarosaurus, hanya seberat banteng.
Spesies raksasa memiliki gigi, kepala, dan proporsi tubuh berbeda, menandakan pola makan dan habitat yang bervariasi. Dengan kata lain, bahkan di antara sauropoda raksasa, masing-masing menempati nis ekologi yang berbeda.
Studi biomekanik menunjukkan keterbatasan tulang untuk menahan berat. Misalnya, Argentinosaurus, sauropoda terbesar yang diketahui, memiliki berat 75 ton, jauh dari batas teoretis >100 ton. Faktor lain seperti ketersediaan sumber daya, habitat, dan pengaturan panas juga membatasi ukuran maksimum.
Untuk mencapai ukuran raksasa, sauropoda melalui pertumbuhan luar biasa cepat, mencapai dewasa dalam 20–50 tahun. Meski menetas dari telur kecil seukuran melon hingga bola basket.
Mereka menghasilkan banyak telur, sehingga pertumbuhan cepat meningkatkan peluang bertahan hidup dari predator. Beberapa spesies bahkan bermigrasi jarak jauh untuk mencari makanan sepanjang tahun.
Mengapa Sauropoda Bisa Begitu Besar?
Keunikan sauropoda, yaitu leher panjang, kepala kecil, tidak mengasuh anak, paru-paru seperti burung berisi kantong udara. Membuat mereka lebih besar dibanding hewan darat lainnya. Evolusi gigi sederhana memungkinkan mereka menelan makanan dengan cepat. Serta tubuh ringan dari kantong udara mendukung ukuran raksasa
Energi sauropoda difokuskan pada pertumbuhan daripada perawatan anak. Namun, alasan setiap garis keturunan bisa mencapai ukuran luar biasa berbeda-beda. Mulai dari tekanan predator hingga ketersediaan sumber daya.
Dengan semakin lengkapnya catatan fosil, para ilmuwan berharap dapat memahami evolusi yang mendorong sauropoda menjadi hewan darat terbesar. (scientificamerican/Z-2)