
PEMIMPIN oposisi Venezuela, Maria Corina Machado, menerima penghargaan Nobel Perdamaian 2025 pada Jumat (10/10) dan secara mengejutkan mendedikasikan penghargaan itu untuk Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Selain mempersembahkan anugerah untuk rakyat Venezuela, Corina juga menyebut Trump.
Langkah tersebut menjadi sorotan karena Trump selama ini dikenal sebagai sosok yang kerap mengklaim dirinya layak menerima Nobel.
Machado dikenal sebagai tokoh yang memimpin gerakan penentang kekuasaan Presiden Nicolas Maduro dalam upaya memulihkan demokrasi di Venezuela.
Komite Nobel menyebutnya sebagai sosok pemersatu di Venezuela dan memuji keteguhannya untuk tetap tinggal di negaranya meski menghadapi ancaman keselamatan jiwa.
Dalam pernyataannya di platform X, Machado menyebut penghargaan tersebut ia persembahkan kepada rakyat Venezuela dan Presiden Trump karena dukungan terhadap perjuangannya.
“Lebih dari sebelumnya, kami menaruh harapan pada Presiden Trump," ujarnya.
Ucapannya muncul di tengah peningkatan aktivitas militer Amerika Serikat di sekitar perairan Venezuela dan operasi udara terhadap kapal yang diduga membawa narkoba.
Kepada Direktur Institut Nobel, Kristian Berg Harpviken, yang memberitahukan kabar kemenangan tersebut melalui sambungan telepon, Machado menegaskan keyakinannya Venezuela akan mengalami transisi damai menuju demokrasi.
“Saya yakin kami akan berhasil,” kata Machado.
Ketua Komite Nobel, Jorgen Watne Frydnes, menyebut Machado sebagai salah satu contoh keberanian sipil paling luar biasa di Amerika Latin dalam beberapa tahun terakhir. Sementara itu, tokoh oposisi Edmundo Gonzalez Urrutia yang kini hidup di pengasingan di Spanyol, menyebut penghargaan itu sebagai pengakuan atas perjuangan panjang seorang perempuan dan seluruh rakyatnya untuk kebebasan serta demokrasi.
Namun tidak semua pihak menyambut penghargaan itu dengan gembira. Di Caracas, sebagian warga menilai Machado tidak layak menerima Nobel Perdamaian.
Duta besar Venezuela untuk PBB bahkan menyindir Machado tidak layaknya mendapat Nobel Perdamaian. Sebaliknya, di Argentina, yang menjadi tempat tinggal jutaan pengungsi Venezuela, penghargaan yang didapat Machado disambut meriah. (AFP/M-3)