
VATIKAN mengumumkan pada Selasa (7/10) bahwa Paus Leo XIV akan memulai perjalanan luar negeri pertamanya sejak menjabat sebagai pemimpin Gereja Katolik dengan tujuan ke Turki dan Libanon. Perjalanan enam hari ini akan berlangsung mulai akhir November.
Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, menyampaikan bahwa pemimpin Gereja Katolik asal Amerika Serikat (AS) berusia 70 tahun itu akan mengunjungi Turki pada 27-30 November.
Kunjungan tersebut mencakup ziarah ke kota Iznik yang menjadi lokasi peringatan 1.700 tahun Konsili Nicea Pertama.
Perjalanan kemudian akan dilanjutkan ke Libanon pada 30 November hingga 2 Desember.
"Rencana perjalanan selengkapnya akan diumumkan kemudian," kata Bruni dikutip AFP, Selasa (7/10).
Paus Leo sebelumnya menyatakan keinginannya untuk menghadiri peringatan penting ini.
"Saya berharap dapat mengunjungi Iznik untuk peringatan 1.700 tahun Konsili Nicea," ujarnya pada Juli lalu.
Perjalanan ini semula direncanakan dilakukan oleh pendahulunya, Paus Fransiskus, pada Mei tahun ini. Namun, rencana tersebut batal setelah Fransiskus wafat pada 21 April di usia 88 tahun.
Pentingnya Konsili Nicea dalam Sejarah Gereja
Konsili Nicea Pertama, yang diadakan pada 325 Masehi di kota kuno Nicea, merupakan tonggak penting dalam sejarah Kekristenan.
Konsili yang dipimpin oleh Kaisar Konstantinus itu menjadi pertemuan ekumenis pertama yang mempertemukan para uskup dari seluruh Kekaisaran Romawi.
Pertemuan tersebut menghasilkan Kredo Nicea, pernyataan iman yang menegaskan keyakinan akan satu Tuhan dalam tiga pribadi: Bapa, Putra Yesus Kristus, dan Roh Kudus. Kredo ini menjadi dasar bagi sebagian besar ajaran Gereja Kristen hingga saat ini.
Perdamaian dan Dialog Antaragama
Kunjungan Paus ke Libanon diperkirakan akan menyoroti upaya perdamaian di negara yang memiliki keberagaman agama tinggi itu.
Fokus utama adalah mendorong pelucutan senjata kelompok-kelompok bersenjata nonnegara, terutama Hizbullah yang mendapat dukungan dari Iran.
Presiden Libanon Joseph Aoun, seorang Kristen Maronit, telah mengundang Paus untuk berkunjung ke negaranya saat bertemu di Vatikan pada Juni lalu.
Meskipun gencatan senjata mulai berlaku sejak November 2024, ketegangan di Libanon selatan masih tinggi.
Israel mempertahankan kehadiran militernya di sejumlah posisi strategis dan kerap melancarkan serangan terhadap target yang diklaim sebagai pejuang Hizbullah dan infrastruktur mereka.
Tradisi Kunjungan Kepausan ke Timur Tengah
Kunjungan Paus Leo XIV akan menjadi yang pertama ke Libanon dalam lebih dari satu dekade, setelah Paus Benediktus XVI melakukan perjalanan ke sana pada 2012.
Sementara kunjungan terakhir ke Turki dilakukan oleh Paus Fransiskus pada 2014, ketika ia mengunjungi Ankara dan Istanbul serta bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Perjalanan mendatang ini dipandang sebagai langkah penting bagi hubungan Vatikan dengan dunia Timur Tengah, sekaligus memperkuat komitmen Gereja Katolik terhadap dialog antaragama dan perdamaian di kawasan yang masih dilanda konflik. (AFP/I-2)