Tabanan, Bali (ANTARA) - Pelaku indistri kripto menilai rencana penerapan Single Investor Identification (SID) atau identitas tunggal investor dapat memperkuat perlindungan konsumen.
Kebijakan yang tengah dimatangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) itu dinilai bisa menjadi standar baru bagi sektor aset digital sekaligus memperkuat perlindungan konsumen dari potensi risiko kejahatan finansial.
Dalam CFX Crypto Conference (CCC) 2025 di Bali, Kamis, CEO sekaligus pendiri Triv, Gabriel Rey mengatakan SID mampu memberikan dampak positif dalam pengelolaan data investor.
Namun, ia menekankan pentingnya efisiensi proses Know Your Customer (KYC) agar investor tidak merasa dirugikan.
"Onboarding customer itu enggak boleh lama. Berarti istilahnya kalau bisa instan, jadi cukup online, approval mungkin kurang dari 5 menit," ujar dia.
Ia mencontohkan di platform Triv, keterlambatan deposit hanya 10 menit saja sudah bisa memunculkan keluhan nasabah.
Karena itu, kecepatan verifikasi identitas melalui SID harus benar-benar diperhatikan agar tidak mengganggu pengalaman pengguna.
Senada, Chief Marketing Officer Tokocrypto Wan Iqbal menilai SID bisa menjadi terobosan penting jika terintegrasi dengan data kependudukan dan sistem keuangan yang sudah ada.
Menurutnya, efisiensi menjadi kunci untuk memastikan investor tetap menggunakan platform resmi dalam negeri.
"Saya menyambut positif sebenarnya dengan adanya SID ini, apalagi kalau terakhirnya SID-nya bisa positif. Jadi, misalnya dia udah KYC di bank, dia enggak perlu KYC lagi di kripto," katanya.
Wan mengingatkan jika proses onboarding melalui SID justru memakan waktu berhari-hari, ada risiko masyarakat beralih ke platform luar negeri yang tidak diawasi regulator.
Sementara itu, CEO Indodax William Sutanto menilai standardisasi KYC melalui SID bakal menjadi tonggak baru bagi industri kripto nasional.
Indodax sudah menerapkan KYC sejak awal berdiri 11 tahun lalu, jauh sebelum layanan perbankan digital berkembang.
Menurutnya, penerapan kebijakan itu akan membantu menciptakan acuan yang seragam bagi seluruh pelaku industri, sekaligus mempermudah pengawasan regulator maupun aparat penegak hukum.
Namun, William mengingatkan sistem terpusat juga menyimpan tantangan tersendiri.
"Jika sistem SID mengalami gangguan teknis, seluruh platform kripto yang terhubung bisa ikut terdampak," ujarnya.
Secara keseluruhan, pelaku industri menilai SID akan membawa manfaat besar bagi ekosistem kripto Indonesia, asalkan penerapannya memperhatikan aspek kecepatan dan keandalan.
Adapun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan terus mematangkan rencana pembuatan SID atau untuk memperkuat pengawasan, akuntabilitas, dan keamanan ekosistem kripto.
Kepala Departemen Pengaturan dan Perizinan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK Djoko Kurnijanto menjelaskan bahwa SID penting baik dari sisi kebutuhan maupun kepatuhan.
Dengan SID, kata dia, setiap pengguna atau investor akan memiliki satu nomor identifikasi yang sama.
Baca juga: Stablecoin berbasis rupiah bisa pacu RI jadi pemain regional kripto
Baca juga: Bitcoin terkoreksi jelang pidato Powell, investor perlu waspada
Baca juga: Gelar CFX Crypto Conference 2025, kripto jadi pilar ekonomi digital RI
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.