
BADAN Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen mengumumkan bahwa pendaftaran Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 resmi ditutup pada 5 Oktober 2025. Sebanyak 3.518.167 calon peserta dari 43.918 satuan pendidikan di seluruh Indonesia telah terdaftar untuk mengikuti asesmen nasional tersebut.
Kepala BSKAP Kemendikdasmen Toni Toharudin mengatakan, angka tersebut mencerminkan antusiasme dan kerja sama lintas pihak dalam menyukseskan pelaksanaan TKA.
“Lebih dari 3,5 juta peserta terdaftar, ini menunjukkan kuatnya kolaborasi antara sekolah, pemerintah daerah, dan para siswa. Kolaborasi ini menjadi modal utama agar pelaksanaan TKA berjalan lancar di seluruh wilayah,” ujar Toni di Jakarta, Selasa (7/10).
Menurutnya, jenjang SMA menjadi penyumbang peserta terbesar dengan 1,75 juta siswa, disusul SMK sebanyak 1,59 juta siswa, dan MA sebanyak 506 ribu siswa. Beberapa satuan pendidikan keagamaan dan khusus seperti SMTK, SMAK, SMAgK, serta SLB juga tercatat aktif berpartisipasi.
Dari sisi moda pelaksanaan, mayoritas satuan pendidikan telah siap menggelar TKA secara digital. Sekitar 67,9% akan melaksanakan tes daring, 12,2% secara semi-daring, sementara 19,9% lainnya masih menuntaskan finalisasi teknis.
Toni menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam proses pendaftaran. Menurutnya, capaian tersebut tidak sekadar angka, tetapi juga menandakan kesiapan ekosistem pendidikan nasional dalam menjalankan asesmen yang adil, efisien, dan modern.
“TKA menjadi cermin mutu pembelajaran nasional, membantu sekolah dan siswa memahami capaian belajar sekaligus mendorong terwujudnya pendidikan yang lebih inklusif, adaptif, dan berkualitas,” ujarnya.
Dengan berakhirnya tahap pendaftaran, fokus kini beralih pada kesiapan pelaksanaan asesmen di lapangan. BSKAP bersama dinas pendidikan daerah terus melakukan koordinasi dan pendampingan teknis agar pelaksanaan TKA berlangsung tertib dan tepat waktu.
Selain kesiapan infrastruktur, Toni juga menekankan pentingnya kejujuran dan integritas selama pelaksanaan asesmen.
“TKA bukan sekadar ujian untuk memperoleh nilai, tetapi sarana pembelajaran yang menumbuhkan karakter jujur, disiplin, dan bertanggung jawab, nilai-nilai yang menjadi fondasi pendidikan berkarakter di Indonesia,” tegasnya. (Ant/Z-10)