Liputan6.com, Jakarta Timnas Islandia dan Timnas Prancis akan bertemu dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa Grup D. Pertandingan Islandia vs Prancis ini digelar di Laugardalsvollur, Reykjavik. Pertandingannya dijadwalkan kick-off Selasa, 14 Oktober 2025, jam 01.45 WIB.
Prancis bertekad melanjutkan start sempurna mereka. Les Bleus sudah mengoleksi sembilan poin dari tiga laga dan bertekad menjaga tren positif mereka meski dihantui badai cedera.
Skuad asuhan Didier Deschamps tampil efisien sejauh ini. Mereka menang meyakinkan atas Azerbaijan, menundukkan Islandia di pertemuan pertama, dan mengalahkan Ukraina dengan gaya khas tim papan atas dunia. Dengan kedalaman skuad yang luar biasa, Prancis tetap difavoritkan untuk menyapu bersih babak grup.
Sementara itu, Islandia mengusung semangat memperbaiki hasil. Kekalahan 3-5 dari Ukraina di laga terakhir menjadi pukulan telak bagi peluang mereka menuju posisi dua besar. Namun, pasukan Arnar Gunnlaugsson masih punya peluang untuk bersaing memperebutkan tiket playoff, hanya terpaut satu poin dari Ukraina.
Islandia sejatinya memulai kualifikasi dengan percaya diri usai menang 5-0 atas Azerbaijan. Akan tetapi, dua kekalahan beruntun membuat mereka kehilangan momentum. Menghadapi Prancis tentu bukan laga ideal untuk bangkit, tetapi hasil positif di kandang sendiri bisa menghidupkan kembali asa mereka.
Dari sisi sejarah, Islandia tak punya banyak alasan untuk optimistis. Sejak 1957, mereka belum pernah mengalahkan Prancis dalam 16 pertemuan — kalah 12 kali dan imbang 4 kali. Tiga laga bahkan terakhir selalu dimenangkan oleh Les Bleus, termasuk kemenangan 2-1 bulan lalu lewat gol Kylian Mbappe dan Bradley Barcola.
Menariknya, kedua pencetak gol di pertemuan tersebut kali ini absen. Deschamps harus memutar otak untuk menemukan solusi tanpa dua pemain ofensif utama itu. Situasi ini membuka peluang bagi pemain-pemain pelapis untuk menunjukkan kapasitas mereka di level internasional.
Meski demikian, Prancis tetap punya modal besar. Kemenangan 3-0 atas Azerbaijan pekan lalu menegaskan kedewasaan mereka dalam mengatur tempo dan memaksimalkan peluang. Adrien Rabiot dan Florian Thauvin menjadi bukti bahwa kekuatan Prancis tidak bertumpu pada satu atau dua nama saja.
Dengan status juara dunia dua kali dan finalis 2022, Prancis masih menjadi kekuatan yang sulit digoyahkan. Jika mampu mempertahankan konsistensi seperti sejauh ini, Les Bleus bukan hanya berpeluang menembus Piala Dunia dengan mudah, tetapi juga kembali menjadi kandidat kuat juara tahun depan.