
KEGIATAN TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, telah membantu mempercepat pembangunan infrastruktur perdesaan yang secara langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
Hal itu diungkapkan Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, dalam sambutannya selaku inspektur upacara pada pembukaan kegiatan TMMD Sengkuyung IV/2025 di Desa Kaligayam, Kecamatan Wedi, Klaten, Rabu (8/10).
Upacara pembukaan TMMD digelar di Lapangan Desa Kaligayam, dengan dihadiri Kasiops Korem 074/Warastratama Letkol Inf Alfian Erwin, Dandim 0723/Klaten Letkol Inf Slamet Ardhianta, Forkopimda, dan Pj Sekda Klaten Jaka Purwanto.
Sasaran kegiatan TMMD Sengkuyung IV/2025 di Desa Kaligayam, meliputi betonisasi jalan panjang 495 meter dan lebar 3 meter, serta pembangunan talud di dua titik, masing-masing panjang 75 meter dan 100 meter.
Selain itu, perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) tiga unit dan jambanisasi lima unit juga menjadi sasaran fisik. Kemudian, sasaran nonfisik penyuluhan wawasan kebangsaan dan penyuluhan administrasi kependudukan (adminduk).
Bupati Hamenang mengharapkan, bahwa semua sasaran kegiatan TMMD Sengkuyung IV/2025, baik fisik maupun nonfisik dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat khususnya di Desa Kaligayam.
“Saya atas nama pemerintah dan segenap lapisan masyarakat menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Forkopimda, TNI, Polri, dan masyarakat yang telah mendukung program TMMD Sengkuyung IV/2025,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Klaten berharap melalui program kegiatan TMMD Sengkuyung IV soliditas dan sinergitas antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat senantiasa terjalin baik selamanya.
“Untuk itu, saya mengajak masyarakat Desa Kaligayam, Kecamatan Wedi, Klaten, ikut aktif berpartisipasi dalam mendukung dan menjaga hasil pembangunan yang dilaksanakan melalui program TMMD Sengkyung IV,” ujarnya.
Perwira Pelaksana, Kapten Inf Sutrisno, melaporkan kegiatan TMMD di Desa Kaligayam akan berlangsung sampai 6 November 2025. Tenaga kerja yang terlibat tiap hari 84 orang dari TNI (30), Polri (2), teknisi (2), aparat desa (5), dan masyarakat (45). (E-2)