
PENGAMAT komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mempertanyakan sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) soal inisial J yang menjadi Ketua Dewan Pembina. Menurut Jamiluddin, itu hanya membuat PSI sebagai partai tertutup.
"Secara politis tidak ada untungnya merahasiakan nama ketua dewan pembina. Dengan cara ini PSI justru akan dinilai sebagai partai tertutup. Partai tertutup tentu sudah tidak mendapat tempat di tengah masyarakat. PSI sebagai partai anak muda justru akan semakin tidak dianggap oleh masyarakat bila masih tertutup," kata Jamiluddin kepada Media Indonesia, Sabtu (11/10).
Jamiluddin sebagai partai gurem, PSI seharusnya sejak awal sudah mengumumkan ketua dewan pembinanya. Dengan cara ini, masyarakat akan menilai kelayakan nilai jual PSI. Sayangnya, kata ia, PSI hanya mengumumkan Ketua Umum dan pengurus PSI.
"Celakanya Ketua Umumnya hanya Kaesang Pangarep yang nilai jualnya dipertanyakan. Padahal, ada keuntungan politik bila ketua dewan pembinanya diumumkan bersamaan dengan ketua umum. Ketua umum yang tak layak jual masih tertutupi oleh nilai jual ketua dewan pembinanya," katanya.
Lebih lanjut, Jamiluddin menilai sosok J yang dimaksud mengarah kuat kepada Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi. Menurutnya, Jokowi yang memberikan arahan ke kader PSI membuat rahasia itu mulai terkuak.
"Inisial yang dimaksud tampaknya Jokowi. Sebab, tidak sembarang orang dapat memberikan arahan ke kader partai. Biasanya yang melakukan itu punya posisi strategis di partai," katanya.
Ia mengaku aneh jika nantinya Jokowi yang ternyata menjadi Ketua Dewan Pembina PSI. Ia mengatakan Jokowi memiliki basis pendukung yang kuat dan dapat berlabuh ke PSI.
"Kalau Jokowi terbuka, tentu pengikutnya dapat berlabuh ke PSI. Dengan begitu, PSI berpeluang elektoralnya akan meningkat sehingga mimpi PSI ke Senayan dapat terwujud pada Pileg 2029," katanya.
Jamiluddin menilai bergabungnya Jokowi ke PSI nantinya juga dapat menjadi ajang pembuktian. Ia mengatakan pengaruh Jokowi akan dibuktikan ketika mampu mendongkrak suara PSI. Maka dari itu, ia menilai lebih baik PSI segera mengungkap sosok J yang menjadi Ketua Dewan Pembina. Menurutnya, baik PSI dan Jokowi bisa menyusun strategi agar lolos ke parlemen pada Pemilu 2029.
"Hal itu diperlukan Jokowi agar ia dapat mengukur dirinya. Jangan sampai Jokowi tetap bermimpi sosoknya masih memiliki elektoral yang tinggi sehingga mampu mendongkrak partai ke Senayan," katanya. (H-4)