PUTING beliung menerjang Kota Depok, Jawa Barat pada Selasa, 7 Oktober 2025. Dilaporkan sejumlah atap rumah warga mengalami kerusakan hingga pohon tumbang.
Berdasarkan data yang Tempo himpun, puting beliung menerjang Kecamatan Sawangan yang menyebabkan sejumlah tenda dan etalase kios UMKM di Kelurahan Sawangan Baru beterbangan.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Ketua UMKM Sawangan Sukses Bersama (Sasuma), Esa Kurniawan mengatakan awalnya hujan deras, kemudian disusul angin kencang sekitar pukul 13.30 WIB. "Itu keangkat semua tenda, etalase pada jatuh dan pecah kacanya," kata Esa saat dikonfirmasi.
Esa mengungkapkan angin puting beliung sudah kali ketiga menerjang kios UMKM di terminal Sawangan, bahkan untuk mengantisipasi bencana tersebut pihaknya menggelar rapat untuk mengganti tenda UMKM dengan peti kemas. "Mau mengadakan peti kemas, biar lebih kokoh lah, intinya begitu, eh kena angin lagi, sebelum terealisasi," ungkap Esa.
Esa menilai puting beliung kali ini lebih parah dari sebelumnya, karena sebelumnya hanya 6 tenda UMKM yang rusak diterjang puting beliung. "Soalnya di terminal ini kan datar tanahnya, jadi tidak ada penghalang angin, enggak ada bangunan, jadi langsung gitu deh, keangkat semua. Kalau rusak sih tenda kita ada 10 di barisan itu, tapi kalau di barisan samping gedung aman," tutur Esa.
Esa memperkirakan kerugian kali ini mencapai puluhan juta rupiah, sebab harga satu tenda UMKM sekitar Rp 1 jutaan dan etalase Rp 1,5 juta. "Etalase juga pada rusak. Tadi teman-teman pas hujan juga sudah pada enggak berani di situ (di kios). Tapi enggak ada korban jiwa," ucap Esa.
Sementara itu, puting beliung juga menerjang Kecamatan Limo, sejumlah atap rumah warga mengalami kerusakan. Bahkan, pohon tumbang dilaporkan di Jalan Raya Krukut, Kecamatan Limo, dengan titik kenal Warung Soto Betawi Bang Yadi.
Di jalan tersebut pohon tumbang menutupi Jalan sehingga membuat kendaraan tidak dapat melintas.
Sementara itu, warga setempat Atun mengungkapkan saat hujan, angin kencang dan membuat pohon tumbang menimpa rumah serta warungnya. "Saya juga udah panik kan. Dari atas mondar-mandir, bingung ini anak, kan panik ini. Jadi jerat jerit. Astaghfirullahaladzim, Allahu akbar gitu. Nimpa genteng warung. Saat itu saya sama anak, alhamdulillah enggak ada (korban), aman," kata Atun.
Selain kediamannya, lanjut Atun, atap rumah tetangganya pun turut diterjang puting beliung. "Seng-sengnya pada kabur," tuturnya.
Pohon tumbang tersebut menyilang di Jalan Raya Krukut, kemudian menimpa kabel dan atap dari asbes di teras rumah dan warung Atun. "Iya (menutup Jalan), pada berhenti (kendaraan). Ada dua pohon di dekat tukang es kelapa dan tukang buah," kata Atun.
Wanita berhijab itu mengatakan, sekitar setengah jam usai puting beliung, petugas dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) datang untuk membersihkan pohon tumbang. "Tadi langsung ada petugasnya. Langsung ada petugasnya, enggak lama. Ya, sekitar setengah jam, satu jam lah," ucap Atun.
Terpisah, Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Depok Muhammad Romdony mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan rumah terdampak puting beliung. "Tagana masih mendata (rumah rusak), tapi pemilik rumah sudah ada yang memperbaiki sendiri," Kata Romdoni.
Adapun soal pohon tumbang, lanjut Romdoni, mereka baru mendapat laporan di tiga titik Kecamatan Beji, yakni di Jalan Curugan RT. 001 RW. 011 Kelurahan Tanah Baru. Kemudian, di Jalan Palakali RT 004 RW 005 Kelurahan Kukusan dan di Jalan R. Sanim RT 003 RW 012 Kelurahan Tanah Baru.
"Yang lain belum masuk laporannya. Namun, penanganan diarahkan ke tim dari DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan)," ucap Romdoni.