
WARGA Kuningan dan Cirebon, Jawa Barat, dikejutkan oleh dentuman keras dan getaran kuat pada Minggu (5/10) malam. Setelah diselidiki, sumber suara tersebut ternyata berasal dari meteor berbentuk bola api yang melintas cepat di langit sebelum akhirnya jatuh ke Laut Jawa.
Video cahaya terang di langit itu viral di media sosial dan menimbulkan pertanyaan: apa sebenarnya perbedaan antara asteroid, meteoroid, meteor, dan komet?
Menurut penjelasan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), benda langit tersebut merupakan meteor. Fenomena seperti ini adalah bagian dari dinamika benda-benda kecil di tata surya yang terus bergerak mengelilingi Matahari.
“Berdasarkan waktu pengamatan dan data dari BMKG Cirebon, yang mendeteksi getaran pada pukul 18.39:12 WIB dengan azimut 221, serta laporan adanya dentuman di beberapa titik, kami memperkirakan meteor berukuran cukup besar melintas dan menimbulkan gelombang kejut di atmosfer bagian bawah,” ujar Thomas Djamaluddin, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa BRIN.
Asteroid: Batu Antariksa yang Mengorbit Matahari
Asteroid adalah benda berbatu berukuran kecil yang mengorbit Matahari. Ukurannya lebih kecil dari planet, tetapi lebih besar dibanding meteoroid yang hanya seukuran kerikil.
Sebagian besar asteroid berada di sabuk asteroid utama, yaitu wilayah di antara orbit Mars dan Jupiter, meskipun ada juga yang melintas dekat orbit Bumi. Menurut NASA, asteroid sering disebut sebagai planet minor karena ukurannya di antara meteoroid dan planet.
Meteoroid: Pecahan dari Asteroid atau Komet
Ketika dua asteroid bertabrakan, pecahan kecil dari permukaannya terlepas dan disebut meteoroid. Selain dari asteroid, meteoroid juga bisa berasal dari komet, yang sering disebut bola salju kotor karena mengandung es dan debu.
Saat komet mendekati Matahari, es di permukaannya menguap dan mendorong partikel debu ke ruang angkasa, membentuk aliran meteoroid yang dapat memasuki atmosfer Bumi.
Meteor: Cahaya dari Gesekan di Atmosfer
Ketika meteoroid masuk ke atmosfer Bumi, gesekan dengan udara membuatnya terbakar dan memancarkan cahaya terang. Fenomena ini dikenal sebagai meteor atau bintang jatuh.
Namun, meteor bukanlah bintang. Ia merupakan batuan luar angkasa yang terbakar habis sebelum mencapai permukaan Bumi.
Komet: Bola Salju Raksasa dari Es dan Debu
Berbeda dari asteroid, komet tersusun dari campuran es, debu, dan batuan. Komet mengorbit Matahari dengan lintasan sangat lonjong. Saat mendekati Matahari, es di permukaan komet menguap dan membentuk ekor panjang bercahaya yang menjadi ciri khasnya.
Pentingnya Fenomena Benda Langit
Menurut peneliti dari Royal Belgian Institute for Space Aeronomy, benda-benda kecil seperti asteroid, meteoroid, meteor, dan komet merupakan saksi penting pembentukan tata surya sekitar 4,6 miliar tahun lalu.
Dengan mempelajari meteorit yang jatuh ke Bumi, ilmuwan dapat memahami kondisi awal tata surya dan evolusinya hingga sekarang. (BRIN/NASA/Royal Belgian Institute for Space Aeronomy/Z-10)