Liputan6.com, Jakarta Ada banyak catatan menarik dari dunia seni sepanjang pekan ini. Salah satunya, momen Angelina Sondakh melenggang ke karpet merah gala premiere Jembatan Shiratal Mustaqim di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, 1 Oktober 2025.
Usai menonton, Puteri Indonesia 2001 ini menyampaikan sejumlah apresiasi dan catatan kritis mengingat film Jembatan Shiratal Mustaqim mengisahkan sepak terjang koruptor yang mempertanggungjawabkan perbuatannya di alam baka.
Angelina Sondakh menyebut Jembatan Shiratal Mustaqim banyak menyindir, topiknya kasus aktual yang kerap mewarnai Indonesia. Film karya sineas Bonty Umbara itu membahas betapa perilaku korupsi dimulai sistem yang busuk. Karenanya, masyarakat perlu tafakur.
“Film ini mengingatkan dan memberi tahu kita bahwa ada konsekuensi dari setiap tindakan. Penulisnya luar biasa. Sutradaranya juga. Satu hal yang kita harus teliti tadi. Yang dibocorin cara korupsinya cuma satu. Ini terkonsentrasi di wilayah eksekutif,” kata Angelina Sondakh.
Animo besar masyarakat Indonesia terhadap film horor membuat film-film yang bisa membuat bulu kuduk merinding ini laku keras di pasaran, lima tahun belakangan ini. Mulai dari "Pengabdi Setan", "Jailangkung" (2017), "Suzanna: Bernapas dalam Kubur" (20...
Tentang Legislatif
Padahal, berkaca pada pengalaman, perilaku korupsi tak hanya di lingkungan eksekutif. Karenanya topik yang diusung Jembatan Shiratal Mustaqim adalah salah satu dari sekian banyak contoh kasus yang patut dicermati pencinta sinema maupun masyarakat.
“Jadi kalau mau menyindir ke agak-agak legislatif, belum ada caranya tadi (di film),” ujarnya. “Jadi benar-benar banyak sekali penyesatan dalam setiap kalimat yang akhirnya orang baik-baik bisa menjadi enggak baik,” Angelina Sondakh mengulas.
Korupsi Tak Hanya Rugikan 1 Orang
Istri mendiang Adjie Massaid mengingatkan, korupsi adalah kejahatan keji. Dampaknya tak hanya melekat pada pelaku tapi juga dirasakan banyak orang. Angelina Sondakh mengingatkan, satu pejabat korup bisa menyengsarakan satu masyarakat.
“Ternyata ketika kita korupsi itu, kita tidak hanya merugikan satu orang, satu keluarga saja, tapi merugikan satu masyarakat dan mungkin ini juga yang enggak pernah terlihat karena memang sengaja untuk tidak diperlihatkan,” ia menyambung.
Sudah Saatnya Kita Tafakur
Jembatan Shiratal Mustaqim yang diproduksi Dee Company akan tayang di bioskop Indonesia mulai 9 Oktober 2025. Film ini dibintangi Imelda Therine, Raihan Khan, Agus Kuncoro, Mike Lucock, Eduwart Manalu, dan Rory Asyari.
Angelina Sondakh menarik hikmah dari film Jembatan Shiratal Mustaqim. Jumlah kasus korupsi membengkak sementara kondisi ekonomi makin sulit. Ia maklum jika rakyat marah. “Kayaknya sudah saatnya kita tafakur,” pungkas Angelina Sondakh.