Jakarta, CNBC Indonesia- Upaya Pemerintah RI yang mendorong langkah pengurangan angka stunting nasional berbuah dengan turunnya Prevalensi stunting di Indonesia yang pada tahun 2024 menjadi 19,8%, jauh lebih rendah dibanding 2023 yang mencapai 21,5%.
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menyebutkan upaya menekan angka stunting menjadi sangat penting bagi Indonesia untuk memaksimalkan bonus demografi sebagai penopang pertumbuhan ekonomi RI.
Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, BUdi Setiyono menyebutkan saat ini penduduk Indonesia terdiri atas 70% masyarakat di usia produktif sebagai wujud bonus demografi.
Dalam memanfaatkan bonus demografi ini harus dipastikan 2 hal yakni struktur kebijakan dan kondisi lingkungan yang bisa mendorong aktualisasi produktivitas masyarakat usia produksi. Untuk itu diperlukan upaya memasti...