
RIBUAN penambang di Provinsi Bangka Belitung (Babel) menggelar aksi demonstrasi untuk menyampaikan empat tuntutan kepada PT Timah. Aksi yang awalnya berjalan damai berubah menjadi anarkis, dengan lemparan batu yang dilayangkan ke arah petugas dan gedung perusahaan.
Tidak hanya itu, massa juga merusak pagar kantor PT Timah hingga memecahkan kaca. Situasi yang kian tak terkendali membuat aparat kepolisian menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang kemudian berlarian menyelamatkan diri.
Beberapa demonstran mengalami luka di kepala akibat terkena lemparan batu. Aparat kepolisian harus tiga kali menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Untuk meredam aksi massa yang kian anarkis, sejumlah perwakilan koordinator akhirnya diizinkan masuk bertemu dengan Direktur PT Timah.
Direktur PT Timah Restu Widyantoro menyatakan pihaknya menyetujui empat tuntutan penambang. Tuntutan tersebut di antaranya harga timah Rp300 ribu untuk SN 70%, mengizinkan penambang menambang di wilayah IUP PT Timah asalkan hasilnya dijual ke PT Timah, serta membubarkan Satgas Timah.
"Intinya kami setuju memenuhi empat tuntutan penambang, tapi harus ada kesepakatan kembali bersama untuk harga pasir timah, kendati sudah ada kesepakatan Rp300 ribu untuk SN 70%," kata Restu, Senin (6/10).
Gubernur Provinsi Bangka Belitung Hidayat Arsani meminta kepada seluruh penambang untuk tenang dan pulang karena tuntutan mereka telah dipenuhi oleh PT Timah.
"Permintaan kenaikan harga timah ini sudah disetujui PT Timah sebesar Rp300 ribu SN 70%," kata Hidayat.
Ia menyebutkan semua IUP timah sesuai instruksi Presiden diserahkan kepada rakyat, dan semua satgas akan dihilangkan.
Terpisah, salah satu koordinator aksi, Muhammad Rosidi, mengatakan aksi ini berasal dari seluruh penambang di Provinsi Bangka Belitung. "Mereka sukarela, tidak ada yang menunggangi atau apapun itu namanya, mereka bersama-sama berjuang demi timah," kata dia.
Pihaknya mengapresiasi PT Timah yang menyetujui tuntutan pendemo dengan menaikkan harga timah dan menghilangkan Satgas Timah.
"Kami harapkan PT Timah komitmen dengan apa yang sudah disetujui mereka," pintanya. (RF/E-1)