KARLINAH Djaja Atmadja, istri Wakil Presiden RI keempat Umar Wirahadikusumah wafat pada usia 95 tahun, Senin, 6 Oktober 2025 pada pukul 04.33 WIB. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan di Kalibata, Jakarta Selatan.
Sejumlah tokoh melayat ke rumah duka di Jalan Teuku Umar, Menteng Jakarta Pusat. Di antara yang hadir adalah Presiden RI ke-5 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, Ketua DPR RI Puan Maharani, Titiek Soeharto, Wakil Presiden RI ke-11 Boediono, eks Deputi Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom dan lain-lain.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Karlinah meninggalkan dua anak dan sejumlah cucu serta cicit. Menurut perwakilan keluarga, Iwan Giwangkara, sebelum meninggal Karlinah sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta.
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming menjadi inspektur upacara dalam upacara pemakaman di Kalibata. “Apel persada, saya Wakil Presiden Republik Indonesia, atas nama negara bangsa dan Tentara Nasional Indonesia dengan ini mempersembahkan ke Persada Ibu Pertiwi, jiwa raga dan jasa jasa, nama Karlinah Umar Wirahadikusumah,” kata Gibran.
Ia melanjutkan, “Semoga jalan Darma Bakti yang ditempuhnya dapat menjadi suri tauladan bagi kita semua dan arwahnya mendapatkan tempat terbaik di sisinya.”
Ketika melayat, SBY mengenang saat-saat ia masih menjadi bertugas di Angkatan Darat. Ia sudah mengenal Karlinah dan Umar Wirahadikusumah sejak menjadi Koordinator Taruna Akademi Militer.
Saat itu, Umar Wirahadikusumah adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), sedangkan Karlinah menjadi Ibu Taruna. SBY datang ke Jakarta atas nama Taruna Akademi Militer untuk memberi medali.
Semasa hidupnya, Karlinah yang lahir di Bandung, 30 Juli 1930 aktif di bidang sosial dan kemanusiaan. Ia mendapatkan berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri.
Dia mendapat Bintang Mahaputera Adiprana dari Presiden Soeharto pada 1987. Penghargaan diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya dalam menjaga keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ia juga mendapatkan Satyalancana Kebhaktian Sosial pada 1982 dan Lencana Melati (Gerakan Pramuka).