Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia harus menelan pil pahit saat bertandang ke King Abdullah Sport City Stadium, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB. Dalam laga matchday 2 Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Indonesia kalah tipis 0-1 dari Irak.
Gol tunggal Zidane Iqbal di babak kedua menjadi pembeda dalam duel yang berjalan sengit tersebut. Padahal, permainan skuad Garuda tampil jauh lebih baik dibanding saat melawan Arab Saudi sebelumnya.
Meski tampil disiplin dan berani menekan, Indonesia gagal memaksimalkan peluang yang ada di depan gawang. Kekalahan ini memastikan langkah Indonesia terhenti dan mimpi lolos ke Piala Dunia 2026 sirna.
Rasa kecewa dan duka pun terpancar dari para pemain, termasuk Marc Klok yang menjadi salah satu penggawa di lini tengah. Ia mencurahkan isi hatinya lewat unggahan penuh emosi di media sosial.
Klok Akui Semua Pemain Patah Hati
Usai laga, Marc Klok menuliskan pesan menyentuh di akun Instagram pribadinya, @marcklok. Ia mengaku seluruh tim benar-benar terpukul karena gagal membawa Indonesia ke Piala Dunia.
“Indonesia, dari mana harus memulai... Kami semua patah hati karena tidak lolos ke Piala Dunia,” tulis Klok dalam unggahannya. Ungkapan itu menunjukkan betapa besar impian yang ia dan rekan setim bawa selama perjalanan panjang kualifikasi.
Klok juga menyebut bahwa perjuangan mereka bukan sekadar pertandingan, tetapi juga mimpi besar bagi seluruh rakyat Indonesia. Ia sadar kegagalan ini menyakitkan, namun meminta publik untuk tetap bangga dengan perjuangan tim nasional.
“Kepada setiap pendukung di seluruh nusantara, 280 juta dari Anda semua, kami berbagi mimpi. Sejak hari pertama, keyakinan teguh Andalah yang membawa kami sejauh ini. Bersama-sama, kita menempa sebuah misi, dan Indonesia merasa lebih bersatu, lebih kuat, dan lebih percaya diri daripada sebelumnya. Mimpi ini dimulai pada tahun 2023, dan meskipun banyak yang telah berubah sejak saat itu, mimpi ini tetap menjadi mimpi suci kami... sekali lagi.”
Tetap Bangga Bermain untuk Indonesia
Meski kecewa, Klok menegaskan bahwa kebanggaan membela Indonesia tidak akan pernah luntur. Ia menyebut setiap langkah dalam perjalanan kualifikasi ini telah menjadi pengalaman luar biasa dalam kariernya.
“Perjalanan ini, yang ditandai dengan suka dan duka, menguji kemampuan fisik dan mental kami. Namun di balik semua itu, satu hal yang bersinar lebih terang daripada tantangan apa pun: kebanggaan bermain untuk Indonesia, mewakili negara yang indah ini dan rakyatnya,” tulis Klok.
Ia juga menyoroti semangat tim yang tidak pernah padam sejak awal kampanye kualifikasi. Setiap pemain, katanya, telah menumpahkan darah, keringat, dan air mata untuk membawa nama Indonesia.
Menurut Klok, meski hasil akhir tidak sesuai harapan, rasa bangga terhadap perjuangan tim dan kesatuan bangsa adalah hal yang paling berharga. “Sejak awal kampanye ini, setiap pemain dan pelatih berjuang dengan segenap kemampuan kami. Menumpahkan darah, keringat, dan air mata kami untuk 'mimpi kami' untuk menunjukkan kepada negara dan generasi mendatang kekuatan luar biasa dari sepak bola dan keyakinan. Dan yang paling membuat saya bangga adalah melihat Indonesia, sebagai sebuah bangsa, berani bermimpi lagi.”
Ucapan Terima Kasih untuk Suporter Garuda
Marc Klok juga menuliskan pesan khusus bagi para pendukung tim nasional di seluruh Tanah Air. Ia menyebut dukungan dan kritik yang datang dari suporter telah menjadi bahan bakar semangat bagi seluruh pemain.
Klok menilai dukungan itu bukan hanya membuatnya lebih kuat sebagai pemain, tapi juga sebagai pribadi. Ia pun mengakui bahwa perjalanan bersama Timnas Indonesia telah membentuknya menjadi sosok yang lebih matang.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan Anda yang tiada henti, luar biasa, dan berkelanjutan. Anda berdiri bersama kami melalui kemenangan dan kemunduran. Anda memberi kami cinta dan juga menahan kami dengan kritik. Anda telah membentuk saya menjadi orang yang lebih kuat, siap mengatasi tantangan apa pun dalam hidup saya," tulisnya.
“Aku telah memberikan segalanya untuk bangsa ini dan untuk mimpi besar kita bersama untuk Sang Merah-Putih. Sayangnya, apa yang kami harapkan tidak sesuai dengan yang kami dapatkan. Meski begitu, saya tetap bangga dan tetap bersyukur bisa mewakili mimpi besar kita, menjadi bagian perjalanan luar biasa para pelatih dan pemain ini.”
“Indonesia, Jaya!”