Liputan6.com, Jakarta - Tak sia-sia Sandy menyempatkan waktu secara khusus menyaksikan konser The Smashing Pumpkins dalam rangkaian tur Rock Invasion 2025, Jumat (3/10). Pasalnya, selepas konser, dia mengaku puas menyaksikan band alternative rock legendaris asal Amerika Serikat itu masih garang seperti dalam ingatannya di era 1990-an.
“Penampilan mereka bagus sekali. Musik mereka rapi, enak didengar. Suara Billy Corgan juga masih oke banget. Puaslah,” ujarnya.
Bersama istri tercinta, pria asal Jakarta itu hadir di JIEXPO Kemayoran Jakarta, menjadi saksi kembalinya The Smashing Pumpkins ke Tanah Air setelah 15 tahun.
Malam itu, The Smashing Pumpkins, yang kini beranggotakan Billy Corgan (gitar, vokal), James Iha (gitar) dan Jimmy Chamberlin (drum) dan dibantu additional bassist Jack Bates dan gitaris Wanita Kiki Wong memang tidak mau menyia-nyiakan kesempatan kedua mereka ini untuk memberikan yang terbaik kepada penggemarnya di Indonesia.
Dipromotori CK Star Entertainment, Corgan dan kawan-kawan menyuguhkan penampilan yang berkelas dengan balutan energi yang rancak.
Mereka membuktikan, dengan tata panggung sederhana sudah mampu membius penonton dengan penampilan apik dan energik. Dengan permainan musik yang rapi dan bersih didukung sound system yang mumpuni, musik mereka jadi begitu nyaman di telinga.
Dentuman bass Bates begitu bulat menyatu dengan gebukan drum Chamberlin. Sementara suara gitar Corgan dan James Iha, sangat jelas terdengar membuat setiap aksen musik mereka jadi begitu bersih di telinga.
Vokal Billy Corgan juga sangat stabil. Nyaris tak berubah dari apa yang pernah kita dengar di kaset-kaset atau cd di era 1990-an. Padahal, sang vokalis telah mendekati usia 60 tahun.
Tak Banyak Interaksi
Billy Corgan dan kawan-kawan juga tak terlalu banyak berinteraksi dengan penonton. Namun, gestur-getur yang mereka tunjukkan, terutama Corgan yang kerap tersenyum dan meletakkan dua tangan di dada, menunjukkan mereka sangat respect kepada lautan manusia di hadapan mereka.
Konser sendiri dimulai sekitar pukul 20.00 WIB. Tanpa basa-basi, band pemilik 13 album studio ini langsung menggeber dengan nomor-nomor cadas seperti “Glass Theme” dan “Heavy Metal Mechine" yang diambil dari album Machina II/The Friends & Enemies of Modern Music dan Machina/The Machines of God, keduanya dirilis tahun 2000.
Penonton sudah mulai kelojotan, adrenaline mereka langsung naik.
Dan, saat Corgan bersenandung, "The world is a vampire....", suasana pun langsung petjah.
Pasalnya, itu bait pertama dari lagu "Bullet with Butterfly Wings," salah satu hit terbesar The Smashing Pumpkins. Karaoke massal pun tak terelakkan. Penonton bernyanyi bersama Corgan.
Despite all my rage, I am still just a rat in a cage....
Despite all my rage, I am still just a rat in a cage....
“Bullet with Butterfly Wings” memang salah satu hits terbesar mereka, yang diambil dari album Mellon Collie and the Infinite Sadness, rilisan tahun 1995.
Jejali Hits-hits Terbesar
Tak berhenti sampai di situ, band yang didirikan tahun 1988 ini terus menjejali penonton dengan hits-hits terbesar mereka berturut-turut, saat memainkan “Today” dan “1979”.
Tak pelak, suasana pun makin petjah. Penonton terus bernyanyi bersama dengan Corgan, ibarat karaoke massal.
Sementara di atas panggung, Corgan dan kawan-kawan mempertontonkan stage act yang ciamik dan energik.
Kehadiran gitaris Kiki Wong ternyata tidak hanya mempertembal sound gitar musik The Smashing Pumpknis. Dia juga punya peran besar menjaga atmosfer konser dengan gayanya yang atraktif. Dia berlari ke sana ke mari, dan sesekali berteriak mengangkat tangan membakar emosi audiens.
Begitu juga dengan aksi pemain bass tambahan Jack Bates. Dengan selempang bass yang dia turunkan ke bawah nyaris sebatas lutut, Bates bermain tak ubahnya aksi Flea (Red Hot Chilli Peppers) atau Robert Trujillo (Metallica), sehingga membuat suasana di panggung begitu hidup.
Corgan Meledek James Iha
Corgan baru membuka percakapan dengan penonton atau “gimmick” tepatnya, kelar mereka memainkan lagu “Take My Breathe Away” milik band Berlin, setelah sebelumnya membawakan “Pentagram” dan “Edin” dari album terakhir mereka, Aghori Mhori Mei, yang dirilis tahun 2024.
Corgan terlebih dahulu membuka percakapan dengan James Iha.
“James, bagaimana perasaanmu malam itu,” ujar Corgan.
James menjawab, “I feel great tonight.”
Corgan lalu meledek, “James maukah kau membawakan lagumu dari album Seamese Dream?”
James menjawab, “No…gue gak mau.”
“Beneran gak mau?” Corgan bertanya lagi. “Iya gue gak mau,” James keukeuh.
Lalu Corgan meminta bantuan penonton untuk ikut merayu James.
“Come on James, James, James….” Corgan mulai berteriak sambal mengepalkan tangannya, yang diikuti teriakan penonton, “James, James, James, James…..”
James pun luluh. “Allright, I’ll do it,” ujarnya.
Sesaat kemudian, mereka pun membawakan “Mayonaise”, sebuah lagu balada yang juga ikut mengukuhkan mereka menadi salah satu band papan atas di era 1990-an. Suasana pun makin ...