
PENELITI Center of Reform on Economics (CoRE) Eliza Mardian menegaskan, produk udang Indonesia yang mengandung zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) tetap aman dikonsumsi setelah melalui proses dekontaminasi.
“Zat Cs-137 ini tidak lazim ditemukan pada produk udang. Kemungkinan besar berasal dari limbah industri pengolahan logam,” ujar Eliza saat dihubungi, Senin (6/10).
Menurutnya, kadar Cs-137 yang ditemukan pada produk udang PT Bahari Makmur Sejati (BMS) hanya sebesar 68 becquerel per kilogram (Bq/kg), jauh di bawah ambang batas nasional 500 Bq/kg, bahkan di bawah standar Amerika Serikat yang mencapai 1.200 Bq/kg.
“Dengan kadar serendah itu, udang tersebut relatif aman dikonsumsi,” jelasnya.
Eliza menambahkan, meski aman secara ilmiah, preferensi konsumen tetap cenderung pada produk bebas kontaminasi radioaktif sepenuhnya. Ia menilai kelayakan ekspor tergantung pada standar yang berlaku di negara tujuan.
“FDA Amerika Serikat pun menyebut kadar Cs-137 dalam udang Indonesia masih aman dikonsumsi. Mereka hanya memberi imbauan dan menjelaskan potensi risiko jika dikonsumsi dalam jangka panjang,” ujarnya.
Ia menekankan perlunya pengetatan Standar Operasional Prosedur (SOP) serta pelibatan lembaga pemastian mutu agar standar ekspor produk perikanan Indonesia semakin kuat. (Z-10)